Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2021, 12:38 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup banyak orang, termasuk membeli sesuatu secara online seperti membeli burung peliharaan. 

Mereka pencinta burung atau gemar memelihara burung, tak jarang membelinya secara online. Hal ini dilakukan lantaran burung yang diinginkan berada cukup jauh atau di luar kota, bahkan pulau berbeda. 

Burung-burung itu pun kemudian dikirim menggunakan jasa pos atau pengiriman paket. Namun, bolehkah mengirim burung melalui pos? Apakah berisiko pada kondisi fisik dan psikologis burung? 

Baca juga: 5 Hal yang Membuat Burung Menjadi Hewan Peliharaan Terbaik

Karakteristik burung

Ilustrasi burung beo SenegalUnsplash/Dejan Zakic Ilustrasi burung beo Senegal
Dilansir dari The Spruce Pets, Senin, (20/12/2021), mengungkapkan bahwa mengirim burung hidup melalui pos bukan keputusan yang baik karena memiliki risiko buruk pada burung. 

Semua jenis burung, terutama burung beo, adalah makhluk yang sangat cerdas dan sensitif. Beberapa spesies burung beo telah diuji dan ditemukan memiliki kapasitas mental serta emosional seperti anak kecil. 

Baca juga: 4 Benda Beracun dan Berbahaya untuk Burung Parkit 

Tentu saja, Anda tak mungkin menempatkan seorang anak kecil di dalam kotak gelap dan mengirimkannya ke lokasi baru, mengambil beberapa jam, bahkan berhari-hari bagi mereka untuk tiba di lokasi tujuan? 

Selain itu, burung dikenal mudah stres sehingga mengirimkannya melalui pos sangat berbahaya, bahkan berakibat fatal bagi hewan terbang ini.

Stres secara drastis dapat menurunkan respons kekebalan burung sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Burung juga akan menolak makan sehingga menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat dan ancaman kematian, terutama pada burung muda. 

Baca juga: 5 Makanan Burung Terbaik untuk Musim Dingin

Ditambah, peti pengiriman bukan tempat yang bersih untuk burung berada di dalamnya cukup lama. Burung secara alami adalah makhluk yang sangat higienis dan dapat tertular sejumlah infeksi jika dipaksa bersentuhan dengan kotoran. 

Bukan tak mungkin saat burung tiba di rumah mengalami infeksi staph atau jenis penyakit zoonosis lainnya yang dapat menular.

Tentu Anda tidak hanya bertanggung jawab untuk merawat burung yang sakit, tapi juga melindungi diri Anda, keluarga, dan hewan peliharaan lainnya dalam risiko sakit setelah terkena penyakit burung tersebut. 

Baca juga: Siapkan Hati, Ini 8 Pertanda Burung akan Mati

Situasi stres

ilustrasi burung Parkit ringneck IndiaUnsplash/Sreenivas ilustrasi burung Parkit ringneck India
Stres yang dialami burung akibat pengiriman melalui pos juga dapat berdampak lain pada hal yang tidak diinginkan burung.

Ketika stres atau trauman, banyak burung peliharaan mengembangkan kebiasaan mencabut bulu yang tidak diinginkan

Ini adalah perilaku destruktif yang tidak hanya menandakan kerusakan neurologis pada burung peliharaan, tetapi juga dapat membuat kondisi burung menjadi botak, berantakan, serta menyedihkan jika terus mencabut semua bulunya. 

Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Burung Peliharaan Sakit

Untuk mengatasi kondisi ini, banyak burung yang harus direhabilitasi dari kebiasaan mencabut bulu.

Namun, terkadang kerusakan mental dan emosional begitu parah tidak mampu membuat keadaan burung sepenuhnya pulih sehingga akan tetap mencabut bulu  selama sisa hidupnya. 

Alasan terakhir untuk tidak mengirim burung melalui pos adalah selama proses pengiriman, burung dapat terpapar pada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya selain penyakit dan stres. 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Egg Binding pada Burung Betina

Ini dapat mencakup paparan racun, suhu panas dan dingin yang ekstrem, bahkan kerusakan fisik jika terjadi kecelakaan dalam perjalanan. Ditambah, burung juga tidak akan mendapat asupan makanan selama pengiriman. 

Kesimpulannya, hal terbaik yang dapat dilakukan jika ingin mengadopsi atau memelihara burung adalah mengambil langsung burung itu sendiri sehingga dapat memantau perkembangannya dan memenuhi kebutuhannya selama perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com