JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tugas yang paling memakan waktu, melelahkan, dan membuat frustrasi, adalah mengatur mainan anak-anak yang berantakan dan tersebar di mana-mana.
Sepertinya tidak ada cara untuk menyimpan semua mainan anak-anak pada tempatnya, karena mereka bisa saja mengambilnya lagi dari tempatnya dan mengacak-ngacak kembali.
Belum lagi, sulit untuk membuat anak-anak bekerja sama dan membantu membersihkan kamar tidur mereka, agar tidak terlihat seperti medan perang.
Baca juga: Simak, Tips Membuat Ruang Bermain Anak di Rumah
Semua ini mungkin membuatmu ingin menyerah dan menerima begitu saja, karena merasa tidak ada cara untuk merapikan kamar tidur anak-anakmu.
Tetapi, jangan menyerah, karena ada hal-hal tertentu yang dapat kamu pertimbangkan saat memulai proses merapikan mainan anak-anak.
Dilansir dari Decor Tips, Kamis (14/1/2021), dengan tips berikut ini, kamu akan melihat bahwa segala sesuatu mungkin terjadi saat merapikan mainan anak-anak.
Cara mengatur mainan anak-anak
Entah karena kamu tidak memiliki banyak ruang, furnitur yang tepat, atau karena anakmu tidak membantu, kamar tidur anak bisa menjadi lubang masalah di banyak rumah. Ini adalah ruang di mana yang sangat sulit untuk bisa tetap rapi.
Baca juga: Ide Dekorasi Kamar Anak Perempuan, dari Bayi hingga Remaja
Namun, penelitian menunjukkan bahwa keteraturan dan kebersihan memengaruhi kesejahteraan emosional, dengan mendorong ketenangan dan relaksasi.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu mendorong kebiasaan ini pada anak-anak. Penting untuk belajar memanfaatkan setiap sudut dan mempertahankan disiplin dasar agar anak juga bertanggung jawab dan membantu pekerjaan rumah tangga.
Mainan anak-anak biasanya tersebar di seluruh rumah atau berakhir di kotak-kotak tanpa teratur. Ingin mengakhiri siklus ini? Dengan tips berikut, kamu bisa menyimpan mainan anak dengan praktis dan menghemat tempat.
Sebelum mengatur mainan anak-anak, singkirkan yang tak terpakai lagi
Sebelum mulai merapikan mainan anak-anak, buatlah inventarisasi segala sesuatu dan singkirkan apapun yang rusak. Kemudian, kamu juga bisa memberikan mainan yang sudah tidak berguna atau yang sudah tidak pakai anakmu, namun masih dalam kondisi baik.