Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2020, 07:54 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oven merupakan salah satu dari sekian banyaknya barang elektronik yang diciptakan manusia untuk sebuah inovasi teknologi.

Biasanya, alat yang dipergunakan untuk memasak atau memanggang makanan tersebut memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran.

Akibatnya, tidak sedikit orang di Indonesia enggan dan merasa perlu-perlu amat untuk membeli sebuah ovenOleh karena itu, kehadiran sebuah oven mungkin akan jarang ada di rumah-rumah seseorang.

Baca juga: Cara Membersihkan Kerak Membandel pada Oven

Lantas apa yang menyebabkan sebuah oven rata-rata memiliki harga yang tinggi?

Berikut penjelasan General Manager National Sales PT Sharp Electronic Indonesia, Andry Utomo dalam virtual press conference and launching Sharp Healsio Superheated Steam Oven yang diikuti Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

"Ini (harga) yang agak sensitif memang. Jadi untuk harga yang mahal karena teknologinya. Apabila sebuah teknologi masih baby (baru) dan canggih, biasanya tingkat depresiasi dari molding-nya, dari investasi di engineering-nya tuh masih tinggi," ungkap Andry.

Segmentasi pasar untuk penjualan sebuah oven yang diproduksi oleh perusahaannya dikatakan Andry hanya menyasar kalangan tertentu.

Baca juga: Oven Kurang Diminati Masyarakat Indonesia, Mengapa?

Ia mengaku kalau masyarakat kelas menengah atas, kaum milenilal dan profesional menjadi kelompok yang disasar untuk pasar oven Sharp.

Saat penjualan sedikit atau tidak banyak, hal itu turut memengaruhi mahalnya harga jual sebuah oven. Namun, jika penjualan bagus, maka harganya bisa cenderung menurun.

"Tapi kalau penjualannya sudah banyak otomatis harganya bisa sedikit turun, tidak bisa turun sekali. Paling ya mungkin perlu waktu 1-2 tahun lah," tambah Andry.

Terakhir, Andry meyakinkan konsumen kalau harga oven yang dijual sekarang sudah pasti diperhitungkan sesuai dengan segmentasi pasar yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com