Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Kompas.com - 01/05/2024, 11:47 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Bulan lalu seorang sersan junior di Militer Ukraina bernama Pavlo Petrychenko mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Volodymyr Zelensky tentang kebiasaan buruk yang melanda awak militer.

Ia menggungkapkan, lonjakan perjudian online di kalangan tentara yang bertugas telah membuat banyak personel kehilangan seluruh gaji, mendorong mereka dan keluarga mereka ke dalam utang.

Beberapa bahkan menjual drone militer dan kamera pencitraan termal untuk memenuhi kecanduan, mengorbankan keselamatan mereka sendiri demi kesempatan menjadi kaya dengan singkat.
Baca juga: Stres Perang, Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online di Medan Tempur

Sebagaimana dilansir AFP, para pegiat mengatakan perjudian online telah merajalela di angkatan bersenjata Ukraina yang lelah menghadapi medan perang selama lebih dari dua tahun.

Mereka mencari kesenangan ketika berada di bawah tekanan serta jauh dari rumah, keluarga, dan orang yang dicintai.

"Bagi banyak orang, perjudian telah menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi stres," kata Petrychenko dalam sebuah petisi kepada Zelensky yang menyerukan larangan perjudian bagi para tentara.

Permohonannya mendapat 26.000 pendukung dalam beberapa hari -cukup untuk meminta tanggapan resmi dari presiden. 

Pada 20 April, Zelensky menuruti permintaan tersebut dengan menandatangani sebuah dekrit yang melarang personil militer untuk berjudi online selama masa perang, membatasi iklan, meluncurkan kampanye nasional tentang kerusakan akibat kecanduan judi dan memblokir semua situs ilegal.

Kementerian Kesehatan Ukraina juga akan membuat strategi pengobatan untuk memerangi kecanduan judi yang parah.

Baca juga: Thailand Selidiki Jaringan Judi Online Ilegal Betflix dengan Keterlibatan Polisi

Kehilangan segalanya

Petrychenko sendiri telah terbunuh dalam tugas di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Namun, petisinya telah memicu perhatian nasional tentang salah satu dampak tekanan psikologis perang terhadap kekuatan Ukraina.

Anggota Parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko mengeklaim sembilan dari sepuluh tentara di garis depan adalah pecandu judi.

"Ini adalah masalah yang saat ini menghancurkan moral di militer," katanya dalam sebuah posting di Telegram.

Wakil Menteri Urusan Veteran Ukraina, Oksana Syvak, juga menyesalkan tentara Ukraina kecanduan judi online.

"Ada banyak keluhan dari orang tua dan istri bahwa para prajurit dibayar cukup baik untuk berada di garis depan, dan mereka kehilangan uang ini," kata dia kepada AFP.

Syvak menyampaikan, menilai skala masalah ini memang terbilang sulit, karena tidak ada statistik resmi. Namun, kesaksian pribadi menunjukkan jumlah yang dipertaruhkan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com