Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Kompas.com - 29/04/2024, 20:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

DHAKA, KOMPAS.com - Pengadilan Bangladesh pada Senin (29/4/2024) memerintahkan penutupan sekolah secara nasional karena gelombang panas yang sedang berlangsung.

Putusan itu datang hanya berselang sehari setelah Pemerintah Bangladesh mengirim jutaan anak kembali ke kelas meskipun suhu udara sangat panas.

Penelitian ilmiah yang ekstensif telah menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens. 

Baca juga: Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Suhu rata-rata di ibu kota Dhaka selama seminggu terakhir mencapai 4-5 derajat Celcius (7,2-9 derajat Fahrenheit) lebih tinggi dari rata-rata 30 tahun untuk periode yang sama.

Pemerintah Bangladesh mengatakan setidaknya tujuh orang telah meninggal akibat cuaca panas yang ekstrim sejak awal April.

Sementara, suhu maksimum di ibu kota Dhaka diperkirakan akan tetap berada di atas 40 derajat hingga Kamis (2/5/2024).

Sekolah Bangladesh diliburkan karena gelombang panas

Wakil Jaksa Agung Bangladesh, Sheikh Saifuzzaman, pada Senin mengatakan, dua hakim Pengadilan Tinggi telah mengeluarkan perintah menutup semua sekolah dasar dan menengah, serta madrasah karena gelombang panas.

Ia menyebut, pengadilan mengeluarkan perintah tersebut setelah menerima laporan beberapa guru telah meninggal akibat gelombang panas.

Perintah tersebut memerintahkan sekolah-sekolah untuk tetap tutup bagi sekitar 32 juta siswa hingga hari Minggu (5/5/2024) mendatang. 

Baca juga: Penggemar Meninggal karena Gelombang Panas, Taylor Swift Tunda Konser

Pemerintah telah memberlakukan penutupan sekolah nasional selama seminggu mulai tanggal 21 April lalu karena gelombang panas terus berlanjut, namun mencabut perintah tersebut pada akhir pekan lalu. 

Kelas-kelas telah dibuka kembali di Dhaka pada Minggu (28/4/2024) dengan para kerabat yang cemas menemani anak-anak mereka ke gerbang sekolah. 

“Meliburkan sekolah itu sulit karena anak-anak tidak ingin belajar di rumah,” kata seorang ibu bernama Fatema Tuz Zohor kepada AFP, Minggu.

“Tapi bagaimana mereka bisa datang ke sekolah dalam cuaca panas seperti ini?" tambahnya.

Kata ahli metereologi

Biro cuaca Bangladesh mengatakan, suhu udara tidak akan turun paling cepat hingga hari Kamis besok.

Ahli meteorologi Muhammad Abul Kalam Mallik mengatakan bahwa Bangladesh belum pernah mengalami gelombang panas yang begitu hebat sejak pencatatan dimulai pada 1948. 

Baca juga: Siaga Gelombang Panas, Korsel Kerahkan Banyak Tenaga Medis ke Acara Pramuka Global

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com