Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Pesawat Latam Airlines Masih Diselidiki

Kompas.com - 12/03/2024, 09:22 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

AUCKLAND, KOMPAS.com - Pengawas atau penyelidik keselamatan udara Selandia Baru pada Selasa (12/3/2024) menyelidiki insiden sebuah pesawat Boeing yang menuju Selandia Baru tiba-tiba kehilangan ketinggian di tengah penerbangan.

Akibat dari kejadian itu, dilaporkan dalam penerbangan Latam Airlines, sedikitnya 50 orang terluka. Bahkan, ada beberapa yang harus dirawat di rumah sakit.

Salah satu penumpang, Lucas Ellwood, mengatakan bahwa Boeing 787 Dreamliner mengalami masalah atau hilang kendali saat terbang dari Sydney ke Auckland pada Senin malam.

Baca juga: Pesawat Latam Airlines Berguncang Kuat Tiba-tiba di Udara, 50 Orang Terluka

Pesawat kemudian melemparkan penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman dari tempat duduk mereka dan membanting mereka ke atap kabin.

Maskapai penerbangan asal Chile tersebut mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap masalah teknis yang tidak dijelaskan secara spesifik.

"Itu hanya sepersekian detik," kata koki Lucas Ellwood yang berbasis di Auckland, yang berada di pesawat tersebut.

"Menabraknya orang ke atap menyebabkan ubinnya copot," katanya kepada AFP, Selasa (12/3/2024).

Kru darurat diberitahu sesaat sebelum penerbangan mendarat dan belasan ambulans dan kendaraan medis lainnya bergegas ke lokasi kejadian.

Baca juga: PM Hongaria: Trump Klaim Tak Akan Beri Sesen Pun ke Ukraina

Paramedis mengatakan, mereka merawat sekitar 50 pasien setelah pesawat itu mendarat di Bandara Auckland, dan pejabat kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa empat orang masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa pagi.

Latam Airlines mengatakan, ada 263 penumpang dan sembilan awak kabin di dalamnya ketika pesawat mengalami insiden tersebut.

"Hanya satu penumpang dan satu anggota awak mengalami cedera yang memerlukan perawatan tambahan, tetapi tidak mengancam nyawa," kata Latam dalam sebuah pernyataan.

"Penyelidik keselamatan udara Selandia Baru akan memimpin penyelidikan atas insiden tersebut dengan bantuan pejabat Chile," kata Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Chile dalam sebuah pernyataan.

Penyelidik keselamatan kecelakaan udara Joe Hattley mengatakan kepada AFP bahwa masalah teknis jarang terjadi pada pesawat modern.

"Catatan penerbangan itu akan menjadi kunci untuk memahami peristiwa ini. Ini akan memberi tahu penyelidik apakah itu peristiwa atmosfer atau masalah teknis pada pesawat," kata Hattley, yang juga dosen di Universitas New South Wales di Australia.

"Penerbangan adalah metode transportasi yang aman. Namun, kejadian seperti ini menyoroti pentingnya penumpang tetap mengenakan sabuk pengaman," jelas dia.

Data dari pelacak maskapai penerbangan FlightAware menunjukkan pesawat kehilangan ketinggian sekitar dua jam dalam tiga jam penerbangan.

Baca juga: Presiden Zelensky Klaim Hentikan Kemajuan Rusia di Ukraina

Salah satu penumpang yang juga berada di pesawat Latam Airlines, Brian Jokat, mengatakan bahwa setelah pesawat mendarat, pilot langsung mendatangi bagian belakang kabin.

"Saya bertanya kepadanya apa yang terjadi? Dan dia mengatakan bahwa dia kehilangan instrumentasi sebentar, tetapi tiba-tiba muncul kembali," kata Jokat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com