Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Umumkan Anggaran Rp 2,3 Triliun untuk Lindungi Masjid dan Situs Muslim Lain 

Kompas.com - 11/03/2024, 18:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris pada Minggu (10/3/2024), mengatakan akan menyiapkan anggaran senilai 117 juta poundsterling (sekitar Rp 2,3 triliun) untuk meningkatkan keamanan di masjid-masjid dan situs-situs muslim lainnya selama empat tahun ke depan.

Itu termasuk sekolah dan tempat kegiatan masyarakat di seantero negeri.

Komitmen Kantor Urusan Dalam Negeri Inggris itu disampaikan di tengah lonjakan insiden kebencian anti-muslim di Inggris sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza pada Oktober lalu.

Baca juga: Militer AS, Inggris, dan Perancis Menembak Jatuh Drone Houthi

“Kebencian anti-muslim tidak akan diterima di masyarakat kita,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly dalam sebuah pernyataan.

“Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah dijadikan sebagai alasan untuk membenarkan kekejaman terhadap warga Muslim Inggris,” tambah mereka, dikutip dari AFP.

Langkah keamanan yang akan diambil di antaranya pemasangan kamera CCTV, sistem alarm hingga pagar.

Selain anggaran perlindungan bagi tempat-tempat umat Islam, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar 31 juta poundsterling (sekitar Rp 619 miliar) untuk menjamin perlindungan proses dan institusi demokrasi dari meningkatnya ancaman ekstremis.

Tell MAMA, kelompok yang memantau kasus kejahatan atas dasar kebencian terhadap komunitas muslim, mengatakan pada bulan lalu bahwa mereka mencatat terjadinya 2.010 insiden kebencian selama empat bulan semenjak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Jumlah itu adalah yang terbanyak yang pernah tercatat dalam kurun waktu empat bulan, kata kelompok itu. Sebelumnya, terdapat 600 insiden pada periode yang sama tahun 2022-2023, atau meningkat 335 persen.

Baca juga: Pemerintah Inggris Hapus Info Kate Middleton Akan Hadiri Trooping the Colour, Kian Jadi Tanda Tanya

Bentuk kejahatan yang dilakukan antara lain penyiksaan, ancaman, vandalisme, diskriminasi, ujaran kebencian dan tulisan anti-muslim.

Dari jumlah tadi, Tell MAMA mengatakan 1.109 di antaranya terjadi di dunia maya.

Perempuan menjadi target dalam 65 persen laporan kasus, tambahnya.

Lembaga amal Yahudi The Community Security Trust (CST) juga melaporkan lonjakan tajam insiden antisemitisme di Inggris sejak serangan Hamas.

Lembaga yang memantau antisemitisme di Inggris itu mencatat 4.103 “insiden kebencian anti-Yahudi” tahun lalu, yang tertinggi yang pernah dicatatnya sejak 1984.

Angka itu naik 147 persen dari 1.662 insiden yang terekam selama 2022.

Pada Februari, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menjanjikan anggaran senilai lebih dari 70 juta poundsterling (sekitar Rp 1,3 triliun) selama empat tahun ke depan untuk melindungi tempat-tempat komunitas Yahudi.

Serangan Hamas ke Israel selatan yang memicu kembali pecahnya perang menewaskan sekitar 1.160 orang, sebagian besarnya warga sipil, menurut angka Israel/

Sementara itu, serangan balasan Israel untuk menghabisi Hamas telah menewaskan lebih dari 31.000 orang di Gaza, sebagian besarnya perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas

Baca juga: Inggris Umumkan Bantuan Pertahanan Rp 4,84 Triliun untuk Ukraina

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com