Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ilmuwan Sepakat Februari 2024 Bulan Terpanas yang Pernah Tercatat

Kompas.com - 07/03/2024, 19:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSEL, KOMPAS.com - Bulan lalu merupakan bulan Februari terpanas yang pernah tercatat secara global, menjadikannya bulan kesembilan berturut-turut dengan rekor suhu tertinggi sepanjang tahun.

Suhu permukaan laut global juga berada pada titik tertinggi yang pernah tercatat.

Ini menilik data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa, seperti dilansir dari Guardian.

Baca juga: Penggemar Meninggal karena Gelombang Panas, Taylor Swift Tunda Konser

Data tersebut menunjukkan bahwa bulan Februari lebih hangat 1,77C daripada rata-rata pra-industri untuk bulan tersebut, dari tahun 1850 hingga 1900, dan 0,81C di atas level 1991-2020. 

Suhu rata-rata global selama 12 bulan terakhir, antara Maret 2023 dan Februari 2024, -adalah yang tertinggi dalam catatan, yaitu 1,56C di atas tingkat pra-industri.

Hal ini menempatkan dunia untuk sementara waktu di atas ambang batas 1,5C, di mana dalam jangka panjang, dampak terburuk dari perubahan iklim diperkirakan akan terjadi.

Suhu rata-rata global harian sangat tinggi -selama paruh pertama bulan ini, mencapai 2C di atas level 1850-1900 selama empat hari dari tanggal 8 hingga 11 Februari, kata Copernicus.

Suhu Eropa pada Februari 2024 adalah 3,3C di atas rata-rata 1991-2020 untuk bulan itu, dengan suhu jauh di atas rata-rata yang terlihat di Eropa tengah dan timur, demikian angka-angka itu menunjukkan.

Musim dingin di Eropa, dari Desember hingga Februari, merupakan yang terpanas kedua yang tercatat di benua tersebut.

Suhu permukaan laut global rata-rata untuk bulan Februari, di luar wilayah kutub, adalah yang tertinggi untuk bulan apa pun yang tercatat, yaitu 21,06C, melebihi rekor sebelumnya yaitu 20,98C yang ditetapkan pada Agustus 2023.

Baca juga: Gawatnya Panas Ekstrem Beberapa Dekade Mendatang Menurut Para Ahli

Suhu permukaan laut harian rata-rata mencapai titik tertinggi absolut baru sebesar 21,09C pada akhir bulan, kata Copernicus.

Carlo Buontempo, direktur Copernicus Climate Change Service, mengatakan bahwa bulan Februari bergabung dengan rentetan panjang rekor dalam beberapa bulan terakhir. 

Meskipun terlihat luar biasa, hal ini tidak terlalu mengejutkan karena pemanasan yang terus menerus dari sistem iklim pasti akan mengarah pada suhu ekstrem yang baru.

Baca juga: Perancis Kerahkan 7.000 Tentara, Imbas Situasi Panas Timur Tengah

"Iklim merespons konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, jadi jika kita tidak berhasil menstabilkannya, kita pasti akan menghadapi rekor suhu global baru dan konsekuensinya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com