Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Salju Lebat di Pakistan Tewaskan 35 Orang, 43 Lainnya Terluka

Kompas.com - 07/03/2024, 11:30 WIB
Albertus Adit

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Hujan salju lebat di wilayah utara dan barat laut Pakistan menewaskan sedikitnya 35 orang.

Selain itu, hujan lebat yang meluas telah menyebabkan runtuhnya rumah-rumah dan jembatan, sementara jalan-jalan utama dan jalur kereta api juga terkena dampak terutama di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan.

Menurut Otoritas Manajemen Bencana Provinsi (PDMA) di Khyber Pakhtunkhwa dalam sebuah pernyataan, selama lima hari terakhir ada 35 orang tewas dan 43 orang luka-luka akibat kecelakaan yang disebabkan intensitas hujan tinggi.

Baca juga: Dua Kandidat Saling Klaim Menang di Pemilu Pakistan, AS-Inggris Desak Ada Penyelidikan

"Ada 346 rumah rusak sebagian, sedangkan 46 rumah rusak total," terangnya, dikutip dari The Independent pada Rabu (6/3/2024).

Dari korban meninggal, 25 diantaranya adalah anak-anak. Sedangkan satu orang tewas di Lembah Astore di pegunungan Gilgit-Baltista setelah terkena puing-puing yang berjatuhan saat hujan salju.

Jalan Raya Karakoram (KKH), Jalan Baltistan, dan jalan raya utama lainnya yang menghubungkan wilayah tersebut dengan wilayah lain di Pakistan ditutup selama empat hari berturut-turut karena terhalang oleh hujan salju lebat dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan.

Pihak berwenang telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing-puing dan memulihkan lalu lintas, karena ribuan penumpang dan kendaraan yang membawa barang-barang berat masih terdampar.

Listrik, internet, dan layanan seluler juga terdampak di wilayah tersebut, di tengah kondisi cuaca ekstrem.

"Pembagian barang bantuan sedang berlangsung termasuk selimut, tenda, jerigen, tabung gas, pendingin air, kasur, selimut, peralatan dapur, perlengkapan kebersihan, perlengkapan toilet, tikar plastik, karung pasir, terpal," ungkap PDMA.

Mushtaq Ali Shah, mantan direktur departemen meteorologi negara tersebut, dalam sebuah wawancara dengan BBC terkejut adanya hujan salju yang tidak sesuai musim di wilayah yang biasanya lembab pada waktu-waktu seperti ini.

Ia juga mengaitkan kondisi yang tidak biasa tersebut karena adanya perubahan iklim.

Sementara itu, warga Khyber Pakhtunkhwa lainnya, Hajit Shah mengatakan bahwa dia hanya pernah mengalami salju di lingkungannya satu kali sebelumnya.

Baca juga: Di Pemilu Pakistan Hari Ini, 5 Orang Tewas Akibat Serangan Militan

"Sejauh yang saya ingat, terjadi hujan salju ringan selama beberapa menit sekitar 25 atau 30 tahun lalu," ungkap dia kepada BBC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com