KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-741 pada Selasa (5/3/2024).
Ini termasuk, Presiden Perancis Emmanuel Macron mendesak sekutu Ukraina untuk tidak menjadi pengecut dalam mendukung negara tersebut untuk melawan invasi Rusia.
Sementara itu, Jerman berusaha menyalahkan “oknum” atas bocornya rekaman audio personel militer senior yang membahas perang di Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-741 yang dapat Anda simak:
Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Selasa mendesak sekutu Ukraina untuk tidak menjadi pengecut dalam mendukung negara tersebut untuk melawan invasi Rusia.
Dia memastikan tidak akan mencabut pernyataannya pekan lalu terkait gagasan untuk tidak mengesampingkan pengerahan pasukan Barat ke Ukraina, yang menimbulkan gelombang kejutan di seluruh Eropa.
“Kita pasti sedang mendekati momen di Eropa yang mengharuskan kita untuk tidak menjadi pengecut,” kata Macron saat berkunjung ke Republik Ceko, yang mendorong rencana pembelian senjata di luar Eropa untuk Ukraina, dikutip dari AFP.
Gedung Putih pada Selasa menyebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak pernah meminta pasukan Barat untuk melawan invasi Rusia.
Gedung Putih mengungkapkan hal demikian setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak akan mengesampingkan gagasan tersebut.
"Presiden Zelensky tidak meminta hal itu, dia hanya meminta alat dan kemampuan. Dia tidak pernah meminta pasukan asing untuk berperang demi negaranya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-739 Serangan Rusia ke Ukraina: Tuduhan Jerman untuk Putin | 38 Drone Serang Crimea
Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengatakan, mereka telah mengerahkan sebuah jet tempur untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia oleh tiga pesawat Perancis di atas Laut Hitam.
“Untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia, sebuah pesawat tempur Su-27 diangkat ke udara,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Jerman pada Selasa berusaha menyalahkan “kesalahan individu” atas bocornya rekaman audio personel militer senior yang membahas perang di Ukraina.
Jerman pun menekankan bahwa mereka masih mendapat kepercayaan dari sekutunya.
Rekaman pembicaraan berdurasi 38 menit, di mana para perwira memperdebatkan kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman oleh Ukraina, diposting pada Jumat (1/3/2024) di media sosial Rusia.