Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercedes-Benz Tunda Elektrifikasi ke Tahun 2030, Ini Alasannya

Kompas.com - 26/02/2024, 16:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Mothership

BERLIN, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan otomotif ternama, Mercedes-Benz menunda target elektrifikasinya dari tahun 2025 menjadi 2030.

Jadi, saat ini produsen mobil Jerman ini masih tetap mempertahankan produksinya mobil mesin BBM.

Menurut laporan Reuters, pada 22 Februari 2024 Mercedes-Benz akan terus meningkatkan produksi kendaraan mesin BBM.

Baca juga: Pasukan Ukraina Krisis Amunisi, Besok Zelensky ke Jerman dan Perancis

Sebelumnya, mereka telah melakukan penelitian terhadap seberapa besar permintaan mobil listrik di Mercedes-Benz.

Namun, kini mereka mengumumkan kronologi adanya perlambatan tersebut kepada publik, dari yang seharusnya 2025 hingga 2030.

Sebagaimana diberitakan Mothership pada Minggu (25/2/2024), perusahaan ini memperkirakan penjualan kendaraan listrik, termasuk hibrida, akan mencapai 50 persen dari total penjualan pada tahun 2030.

Perkiraan awal yang dibuat pada tahun 2021 adalah bahwa pencapaian 50 persen tersebut akan tercapai pada tahun 2025, dengan sebagian besarnya adalah mobil listrik.

Penyesuaian kembali rencana produksi ini merupakan hasil dari investasi dalam kapasitas dan pengembangan teknologi yang melebihi permintaan kendaraan listrik yang sebenarnya.

CEO Ola Kaellenius memperingatkan pada akhir 2023 bahwa penjualan kemungkinan tidak akan sepenuhnya bertenaga listrik pada 2030, bahkan di Eropa.

Baca juga: Pemilu 2024: WNI di Jerman Antusias Nyoblos Datangi TPS

Mobil bertenaga baterai saat ini hanya menyumbang 11 persen dari total penjualan.

Jumlahnya adalah 19 persen jika ditambahkan dengan kendaraan berjenis hybrid. Jadi permintaan mobil listrik masih rendah.

Kaellenius mengatakan Mercedes-Benz berada pada posisi yang tepat untuk terus memproduksi mobil bermesin BBM dan siap memperbarui teknologinya hingga dekade berikutnya.

Perlambatan pertumbuhan EV dalam waktu dekat dilaporkan pada 22 Februari bahwa terdapat tantangan dalam jangka pendek yang dapat memperlambat transisi dari mesin BBM.

Hal ini disebabkan oleh perlambatan global dalam permintaan kendaraan listrik, yang menghilangkan lapangan kerja dan menyebabkan perubahan dalam rencana strategis, PHK, dan pengurangan produksi.

Perubahan yang dilakukan Mercedes terjadi sehari setelah startup EV Rivian dan Lucid memperkirakan produksi tahun 2024 jauh di bawah ekspektasi analis dan Rivian memangkas tenaga kerjanya sebesar 10 persen.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Ibu Kota Ukraina, Sebagian Kyiv Mati Listrik

Di China, pasar otomotif terbesar di dunia dengan permintaan kendaraan listrik yang tinggi, penjualan kendaraan listrik turun 38 persen pada Januari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com