Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Sindikat Jepang Bersekongkol Perdagangkan Bahan Nuklir ke Iran

Kompas.com - 22/02/2024, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

TOKYO, KOMPAS.com - Kepala sindikat kejahatan Jepang bersekongkol untuk memperdagangkan uranium dan plutonium dengan keyakinan bahwa Iran akan menggunakannya untuk membuat senjata nuklir.

Pejabat federal mengatakan Takeshi Ebisawa, 60, dan lainnya menunjukkan sampel bahan nuklir yang telah diangkut dari Myanmar ke Thailand kepada agen Drug Enforcement Administration (DEA) yang menyamar.

Agen tersebut menyamar sebagai penyelundup narkotika dan senjata dan mengeklaim bahwa mereka memiliki akses ke seorang jenderal Iran.

Baca juga: AS Tuduh Bos Kejahatan Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

Dilansir dari Guardian, sampel bahan yang disita kemudian ditemukan mengandung uranium dan plutonium tingkat senjata.

Administrator DEA Anne Milgram mengatakan tuduhan tersebut menunjukkan kebejatan penyelundup senjata dan narkoba.

“Seperti yang dituduhkan, para terdakwa dalam kasus ini memperdagangkan obat-obatan, senjata, dan bahan nuklir, bahkan menawarkan uranium dan plutonium tingkat senjata dengan harapan penuh bahwa Iran akan menggunakannya untuk senjata nuklir,” kata Milgram.

“Ini adalah contoh luar biasa dari kebobrokan para pengedar narkoba yang beroperasi dengan mengabaikan nyawa manusia," ujarnya.

Bahan nuklir tersebut berasal dari seorang pemimpin kelompok pemberontak etnis yang tidak diketahui identitasnya di Myanmar yang telah menambang uranium di negara tersebut.

Ebisawa telah mengusulkan agar pemimpin tersebut menjual uranium melalui dia untuk mendanai pembelian senjata dari sang jenderal, menurut dokumen pengadilan.

Menurut jaksa, pemimpin di Myanmar memberikan sampel, yang menurut laboratorium federal AS mengandung uranium, thorium, dan plutonium.

Baca juga: Kheibar Shekan, Rudal Tercanggih Iran yang Diklaim Bisa Menjangkau Israel

Jaksa juga menyebut komposisi isotop plutonium adalah tingkat senjata, yang berarti cukup banyak yang cocok untuk digunakan dalam perang senjata nuklir.

Ebisawa, yang menurut jaksa penuntut adalah pemimpin sindikat kejahatan internasional yang berbasis di Jepang, termasuk di antara empat orang yang ditangkap pada April 2022 di Manhattan selama operasi penangkapan DEA.

Dia telah dipenjara sambil menunggu persidangan dan termasuk di antara dua terdakwa yang disebutkan dalam dakwaan pengganti.

Baca juga: Saat Iran Pamer Rudal Baru untuk Unjuk Gigi dan Tujuan Dagang

Ebisawa didakwa melakukan perdagangan internasional bahan nuklir, konspirasi untuk melakukan kejahatan tersebut, dan beberapa tuduhan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com