DENVER, KOMPAS.com - Penyebab Donald Trump tak bisa masuk surat suara pemilihan pendahuluan (primary) Partai Republik di Negara Bagian Colorado adalah karena kalah gugatan melawan Norma Anderson, nenek berusia 91 tahun.
Mantan presiden ke-45 AS yang maju lagi ke pilpres 2024 itu digugat karena kerusuhan di Gedung Capitol oleh pendukung Trump pada 6 Januari 2021, yang hendak membatalkan pengesahan kemenangan Joe Biden.
Norma Anderson, yang menyimpan salinan Konstitusi AS di dompetnya, adalah penggugat utama dalam kasus ini.
Baca juga: Donald Trump Jadi Presiden Terburuk Menurut Sejarawan AS, Lalu Siapa yang Terbaik?
Sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk mempelajari dokumen tersebut. Ia adalah legislator Partai Republik di Colorado selama puluhan tahun.
“Dia (Trump) melanggar konstitusi dan mencoba membatalkan pemilu,” katanya kepada AFP, dikutip pada Rabu (21/2/2024). “Dan bagi saya, itu berarti demokrasi kita dalam masalah jika dia terpilih (lagi).”
Saat penyerbuan Gedung Capitol terjadi, Anderson mengambil salinan Konstitusi AS yang dimilikinya.
“Malam itu juga, saya membaca bagian itu,” ungkapnya, mengacu pada klausul larangan bagi mantan pejabat yang terlibat pemberontakan untuk memegang jabatannya lagi.
Hakim Colorado memenangkan gugatannya dengan menyatakan, Trump tidak dapat ikut serta dalam primary Partai Republik yang akan datang pada 5 Maret 2024.
Tim hukum Trump mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS karena putusan tersebut bisa berdampak besar pada jalannya pemilihan presiden tahun ini.
Sebab, Trump juga terjerat kasus-kasus lain di beberapa negara bagian. Para aktivis dan pengacara berusaha melarang mantan bintang reality show itu berkuasa lagi di Gedung Putih.
Baca juga:
“Mereka tidak perlu khawatir tentang hal itu,” ujar Anderson sambil tertawa.
"Negara-negara bagian yang menjalankan pemilihan, sedangkan pemerintah federal tidak menjalankannya. Setiap negara bagian menjalankan pemilu dan memutuskan siapa yang akan ikut serta dalam pemilu."
Ia juga berpendapat, hanya karena satu negara bagian menetapkan salah satu capres tidak masuk surat suara, bukan berarti negara bagian itu berpengaruh terhadap yang dilakukan negara bagian lainnya.
Meskipun ada hambatan di Mahkamah Agung, Anderson tetap optimis upaya hukumnya akan berhasil.
“Saya selalu punya harapan sampai mereka bilang tidak kepada saya,” kata wanita pertama yang menjabat sebagai pemimpin mayoritas di DPR dan Senat Colorado ini.
Sejak Anderson melancarkan gugatan hukumnya, tim kampanye Trump menyebutnya sebagai RINO (Republican in Name Only), yaitu anggota Partai Republik yang mengkritik partainya sendiri.
Baca juga: Apa Jadinya jika Biden atau Trump Tak Ikut Pilpres AS 2024?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.