Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Rombongan Turis Pertama asal Rusia Tiba di Korut

Kompas.com - 09/02/2024, 19:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebanyak 97 orang yang berasal dari Rusia telah tiba di Pyongyang, Jumat (9/2/2024). Rombongan tersebut menjadi turis pertama bagi Korea Utara pasca penutupan karena pandemi.

Berdasarkan video dan foto dari AFP menunjukkan turis Rusia tiba di bandara Pyongyang dan berjalan-jalan di sekitar bandara sambil tersenyum.

Ternyata, langkah ini dilakukan Rusia dan Korut untuk memperkuat hubungan kedua negara.

Baca juga: Ini Negara yang Jadi Wisatawan Pertama Korea Utara sejak Ditutup 2020

Bahkan pada September lalu, Pemimpin Korut Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia.

Dikutip dari AFP, Natalia Zinina, manajer agen tur Vostok Intur yang mengatur perjalanan tersebut, mengatakan kepada situs spesialis yang berbasis di Seoul, NK News, bahwa grup tur tersebut akan mengunjungi Korea Utara mulai 9-12 Februari 2024.

"Kelompok tersebut akan berhenti terlebih dahulu di Pyongyang sebelum melakukan perjalanan ke Resor Ski Masikryong dekat kota Wonsan di pantai timur negara itu," terangnya.

Sebanyak 97 warga negara Rusia diperkirakan akan mengikuti perjalanan empat hari di Korea Utara.

Diketahui, sejak invasi ke Ukraina, warga Rusia kesulitan untuk melakukan perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat karena dikenai sanksi.

Baca juga: Korut Uji Coba Rudal Jelajah Diluncurkan dari Kapal Selam

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang juga mengunjungi Pyongyang mengatakan tahun lalu bahwa Korea Utara dapat direkomendasikan sebagai negara tujuan wisata.

Sementara warga Rusia tersebut diyakini menjadi kelompok wisatawan asing pertama yang memasuki Korea Utara sejak negara tersebut membuka kembali perbatasannya pada Agustus tahun lalu, setelah hampir empat tahun penutupan perbatasan terkait pandemi.

"Contoh ini menyoroti revitalisasi pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara setelah KTT Korea Utara-Rusia," ujar Yang Moo-jin, presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul kepada AFP.

"Hal ini menunjukkan niat untuk membuka jalan bagi kunjungan Putin ke Korea Utara," imbuh dia.

Menurutnya, ada kemungkinan Rusia akan memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, ke Korea Utara dalam waktu dekat.

"Korea Utara juga kemungkinan akan mempercepat dan memperluas cakupan dukungannya, termasuk rudal, ke Rusia," kata dia lagi.

Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir tahun ini menyatakan Seoul sebagai musuh utama. Korut juga menutup lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi, dan mengancam perang atas pelanggaran teritorial.

Baca juga: Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa karena Tonton K-Drama

Para analis baru-baru ini juga memperingatkan bahwa Korut dimungkinkan sedang menguji rudal jelajah sebelum mengirimnya ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com