Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Ini Ditipu Video Call Deepfake, Menyamar sebagai Bos lalu Kuras Uang

Kompas.com - 07/02/2024, 19:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Seorang pekerja keuangan di perusahaan multinasional Hong Kong tertipu mentransfer 25 juta dollar AS.

Ini terjadi setelah dia menghadiri sebuah konferensi video dengan CFO palsu dan beberapa rekannya.

Penipu menggunakan teknologi deepfake untuk menyamar sebagai manajemen perusahaan selama panggilan video.

Baca juga: Buntut Deepfake Telanjang Taylor Swift, Senator AS Dorong RUU Penindakan AI

Dilansir dari Oddity Central, para penipu awalnya menargetkan salah satu pekerja keuangan perusahaan. Mereka mengatasnamakan dirinya chief financial officer (CFO) perusahaan yang berbasis di Inggris lalu mengirim email.

Melihat bahwa pesan tersebut melibatkan transaksi rahasia senilai 200 juta dollar Hong Kong, korban menduga bahwa itu adalah email phishing.

Tetapi keraguan itu hilang ketika dia diundang ke konferensi video dengan CFO dan beberapa kolega lain yang dia kenali.

Apa yang tidak diketahui oleh pria tersebut adalah bahwa semua wajah dan suara yang dikenalnya dalam panggilan video tersebut sebenarnya adalah filter deepfake.

Filter dirancang untuk membuat orang asing terlihat dan terdengar seperti staf perusahaan.

Merasa lega karena dia bertindak atas permintaan CFO-nya, pekerja keuangan tersebut mentransfer lebih dari 25,6 juta dollar AS ke rekening penipu dan menjalankan bisnisnya.

"Mereka menggunakan teknologi deepfake untuk meniru suara target mereka yang membaca dari sebuah naskah," kata inspektur senior Baron Chan Shun-ching.

Baca juga: Drone Ukraina Serang Belgorod Lagi di Perbatasan Rusia

Dia menambahkan bahwa pihaknya menyoroti kasus ini karena ini merupakan kasus pertama di Hong Kong di mana korbannya ditipu saat melakukan konferensi video yang diikuti banyak orang.

Karyawan yang tertipu tersebut mengatakan bahwa direksi perusahaan dalam panggilan tersebut terlihat dan terdengar seperti orang sungguhan.

Tetapi setelah ditelusuri, orang-orang yang sedang meneleponnya kebanyakan memberinya instruksi sebelum mengakhiri konferensi secara tiba-tiba dan tidak benar-benar berinteraksi dengannya.

Penipuan ini baru diketahui ketika karyawan tersebut menanyakan ke kantor pusat tentang transaksi tersebut, hanya untuk mengetahui bahwa tidak ada yang tahu tentang hal itu.

Baca juga: Jelang Pemilu AS, Muncul Panggilan Palsu Biden Dibuat Lewat AI

Penipuan deepfake dan kloning suara telah menjadi sangat sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir karena teknologi telah mencapai tingkat di mana kebanyakan orang tidak dapat membedakan antara orang yang sebenarnya dan kloningan digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com