Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Segera Blokir Aplikasi Android yang Belum Diverifikasi

Kompas.com - 07/02/2024, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pengguna Android di Singapura akan secara otomatis diblokir untuk menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terverifikasi.

Hal ini masuk dalam fitur keamanan baru yang rencananya akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa minggu mendatang.

Fitur ini merupakan bagian dari uji coba untuk melindungi pengguna dari penipuan malware dan dikembangkan melalui kerja sama dengan Badan Keamanan Siber Singapura (CSA).

Baca juga: Singapura Temukan 2 Pantai Kandung Bakteri Enterococcus Tinggi, Larang Orang-orang Berenang

"Singapura akan menjadi negara pertama yang memulai uji coba bertahap fitur ini di perangkat Android dalam beberapa minggu ke depan," ujar Google dalam rilis media.

Fitur ini dikembangkan dari sistem perlindungan malware Google Play Protect yang sudah ada.

Ketika pengguna mencoba menginstal aplikasi dari toko aplikasi yang tidak terverifikasi, fitur keamanan terbaru Google akan secara otomatis memblokirnya.

Ini terutama jika aplikasi tersebut menggunakan izin runtime yang sensitif yang sering disalahgunakan untuk penipuan keuangan.

Izin runtime memberikan aplikasi akses tambahan ke data yang dibatasi seperti SMS dan pemberitahuan telepon.

Pengguna akan mendapatkan penjelasan jika upaya mengunduh aplikasi yang mencurigakan diblokir.

Pada pembaruan Google Play Protect sebelumnya, pengguna direkomendasikan untuk melakukan pemindaian aplikasi secara real-time untuk mendeteksi dengan lebih baik apakah sebuah aplikasi Android terinfeksi malware.

Setelah pemindaian selesai, pengguna akan diberitahu apakah aplikasi tersebut dapat diinstal dengan aman.

Baca juga: Survei: 82 Persen Warga Singapura Usia 21-34 Pilih Hidup Melajang

Eugene Liderman, direktur strategi keamanan Android di Google, mengatakan kepada CNA bahwa peningkatan pemindaian waktu nyata pada Google Play Protect telah diluncurkan sepenuhnya di Singapura pada November 2023.

Sejak peluncuran pemindaian waktu nyata pada Oktober lalu, Google mengatakan bahwa pemindaian ini telah membantu mengidentifikasi lebih dari 515.000 aplikasi yang berpotensi berbahaya.

Mereka juga memblokir atau memperingatkan pengguna hampir 3,1 juta kali saat mereka mencoba memasang aplikasi semacam itu.

Baca juga: Jual Kartu SIM Ilegal, Pemilik Toko Ponsel Singapura Didenda Rp 557 Juta

Korban penipuan sering kali diarahkan untuk mengunduh file paket Android (APK) melalui sumber-sumber seperti situs web, aplikasi perpesanan, atau pengelola file.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com