Hal ini masuk dalam fitur keamanan baru yang rencananya akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa minggu mendatang.
Fitur ini merupakan bagian dari uji coba untuk melindungi pengguna dari penipuan malware dan dikembangkan melalui kerja sama dengan Badan Keamanan Siber Singapura (CSA).
"Singapura akan menjadi negara pertama yang memulai uji coba bertahap fitur ini di perangkat Android dalam beberapa minggu ke depan," ujar Google dalam rilis media.
Fitur ini dikembangkan dari sistem perlindungan malware Google Play Protect yang sudah ada.
Ketika pengguna mencoba menginstal aplikasi dari toko aplikasi yang tidak terverifikasi, fitur keamanan terbaru Google akan secara otomatis memblokirnya.
Ini terutama jika aplikasi tersebut menggunakan izin runtime yang sensitif yang sering disalahgunakan untuk penipuan keuangan.
Izin runtime memberikan aplikasi akses tambahan ke data yang dibatasi seperti SMS dan pemberitahuan telepon.
Pengguna akan mendapatkan penjelasan jika upaya mengunduh aplikasi yang mencurigakan diblokir.
Pada pembaruan Google Play Protect sebelumnya, pengguna direkomendasikan untuk melakukan pemindaian aplikasi secara real-time untuk mendeteksi dengan lebih baik apakah sebuah aplikasi Android terinfeksi malware.
Setelah pemindaian selesai, pengguna akan diberitahu apakah aplikasi tersebut dapat diinstal dengan aman.
Eugene Liderman, direktur strategi keamanan Android di Google, mengatakan kepada CNA bahwa peningkatan pemindaian waktu nyata pada Google Play Protect telah diluncurkan sepenuhnya di Singapura pada November 2023.
Sejak peluncuran pemindaian waktu nyata pada Oktober lalu, Google mengatakan bahwa pemindaian ini telah membantu mengidentifikasi lebih dari 515.000 aplikasi yang berpotensi berbahaya.
Mereka juga memblokir atau memperingatkan pengguna hampir 3,1 juta kali saat mereka mencoba memasang aplikasi semacam itu.
Korban penipuan sering kali diarahkan untuk mengunduh file paket Android (APK) melalui sumber-sumber seperti situs web, aplikasi perpesanan, atau pengelola file.
https://www.kompas.com/global/read/2024/02/07/163000870/singapura-segera-blokir-aplikasi-android-yang-belum-diverifikasi