SANTIAGO, KOMPAS.com - Kebakaran hutan di Chile pada Sabtu (3/2/2024) diperkirakan menewaskan sedikitnya 10 orang.
Hal itu dikatakan pejabat setempat karena kebakaran mulai mengancam ratusan rumah di dekat hutan, sehingga mendorong presiden untuk mengumumkan keadaan darurat.
Kebakaran di Chile itu terjadi sejak Jumat (2/2/2024) yang diperkirakan api terkonsentrasi di kawasan wisata Vina del Mar dan Valparaiso.
Baca juga: Kebakaran Hutan Kolombia Hancurkan Lebih dari 17.000 Ha Lahan
Akibatnya, api telah merusak ribuan hektar hutan dan menyelimuti kota-kota pesisir dengan kabut asap tebal, serta memaksa orang meninggalkan rumah mereka.
"Kami mempunyai informasi awal bahwa beberapa orang telah meninggal, sekitar 10 orang," kata Sofia Gonzales Cortes, perwakilan negara bagian untuk wilayah tengah Valparaiso.
Di kota Estrella dan Navidad, barat daya ibu kota, kebakaran telah menghanguskan hampir 30 rumah, dan memaksa evakuasi di dekat resor selancar Pichilemu.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," tutur Yvonne Guzman (63) kepada AFP.
Ketika api mulai membakar rumahnya di Quilpue, dia melarikan diri bersama ibunya yang sudah lansia, namun mendapati diri mereka terjebak kemacetan selama berjam-jam.
"Ini sangat menyedihkan, karena kami sudah mengevakuasi rumah tetapi kami tidak bisa bergerak maju. Ada banyak orang yang mencoba keluar dan tidak bisa bergerak," imbuh dia.
Pada hari Jumat, Presiden Chile Gabriel Boric menetapkan keadaan darurat akibat bencana, dan mengerahkan petugasnya untuk memadamkan api.
"Semua kekuatan dikerahkan untuk memerangi kebakaran hutan," katanya dalam pesan yang diposting ke platform media sosial X.
Sekitar 7.000 hektar lahan telah terbakar di Valparaiso saja, menurut CONAF, otoritas kehutanan nasional Chile menyebut kebakaran tersebut cukup parah.
Kebakaran ini disebabkan oleh gelombang panas di musim panas dan kekeringan yang melanda bagian selatan Amerika Selatan yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino.
Baca juga: Ilmuwan-Insinyur Uji Drone untuk Memetakan Misteri Alam Liar di Antartika
Hal ini seiring dengan peringatan para ilmuwan bahwa pemanasan global telah meningkatkan risiko bencana alam seperti panas terik dan kebakaran.
Saat Chile dan Kolombia berjuang melawan kenaikan suhu, gelombang panas juga mengancam bakal melanda Argentina, Paraguay, dan Brasil dalam beberapa hari mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.