Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Nyatakan Siap Berunding dengan Ukraina

Kompas.com - 20/12/2023, 07:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin pada Selasa (19/12/2023) menyatakan, Rusia siap untuk berbicara dengan Ukraina, Amerika Serikat (AS), dan Eropa mengenai masa depan Ukraina jika mereka menginginkannya.

Tetapi, ia menegaskan, bahwa Moskwa akan mempertahankan kepentingan nasionalnya.

Putin, yang mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, telah berulang kali mengatakan siap untuk berbicara mengenai perdamaian.

Baca juga: Ukraina Rencanakan Mobilisasi 500.000 Warga Lawan Rusia

"Di Ukraina, mereka yang agresif terhadap Rusia, dan di Eropa serta di Amerika Serikat, apakah mereka ingin bernegosiasi? Biarkan mereka. Tapi kami akan melakukannya berdasarkan kepentingan nasional kami," kata Putin pada pertemuan para pemimpin pertahanan di Moskwa.

Putin menambahkan bahwa Rusia tidak berniat untuk berperang dengan Eropa.

"Kami tidak akan menyerahkan apa yang menjadi milik kami," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Rusia menguasai sekitar 17,5 persen wilayah yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Ukraina ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.

Dalam catatan, Rusia telah mencaplok Crimea pada 2014, dan pada tahun lalu mengatakan empat wilayah tambahan di Ukraina yang dikuasai sebagian oleh pasukannya adalah bagian dari Rusia.

Di sisi lain, Kyiv mengatakan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai semua tentara Rusia yang terakhir dikeluarkan dari Ukraina.

Putin berbicara dalam sebuah pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia yang dihadiri oleh para petinggi militer. Ini termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Jenderal Valery Gerasimov, kepala staf umum, serta Direktur Badan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov.

Baca juga: Rencana Trump Jika Terpilih: Utamakan Loyalis, Ubah Sikap AS pada China dan Ukraina

Pasukan Rusia, kata Putin, kini memiliki inisiatif di medan perang.

"Kami tidak akan meninggalkan tujuan operasi militer khusus ini," kata Putin.

Meski demikian, ia menyebut, Rusia tetap saja membutuhkan komunikasi militer, pengintaian, penargetan, dan kemampuan satelit yang lebih baik.

Putin mengatakan bahwa industri pertahanan Rusia merespons lebih cepat dibandingkan dengan industri pertahanan Barat dan mengatakan bahwa Rusia akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya dan menjaga kesiapan tempurnya pada tingkat yang tinggi.

"Produksi tank Rusia telah meningkat sejak Februari 2022 sebanyak 5,6 kali lipat, kendaraan udara tak berawak sebanyak 16,8 kali lipat, dan peluru artileri sebanyak 17,5 kali lipat," lapor Menteri Shoigu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com