Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja Setahun di Malaysia, WNI Kehilangan Jarinya

Kompas.com - 17/12/2023, 12:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Polisi Malaysia menyelamatkan seorang pria warga negara Indonesia (WNI) dan seorang perempuan asal Myanmar yang diduga menjadi korban eksploitasi sebagai pekerja di kawasan Industri Kundang di Rawang, Kuala Lumpur, pada Kamis (14/12/2023).

Pekerja Indonesia tersebut ditemukan telah kehilangan satu jarinya. Sedangkan, perempuan asal Myanmar tidak dibayar gajinya.

Asisten Direktur Utama Divisi Anti-Perdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran (ATIPSOM) Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, SAC Soffian Santong, menjelaskan polisi menemukan keduanya dalam sebuah agenda penggerebekan pada pukul 16.10 di pabrik pabrik daur ulang barang bekas yang telah beroperasi selama satu tahun terakhir tanpa izin.

Baca juga: Malaysia-Brunei Kenalkan Pusat Perubahan Iklim ASEAN di COP 28

"Saat penggerebekan, korban perempuan ditemukan di sebuah ruangan di lantai satu pabrik dalam keadaan menangis ketakutan. Investigasi awal yang dilakukan dengan bantuan penerjemah menemukan bahwa korban tidak diizinkan keluar dan belum menerima pembayaran gaji selama lebih dari empat bulan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).

Sementara, Soffian menerangkan, kondisi pria Indonesia yang telah bekerja di sana selama sekitar setahun itu cukup memprihatinkan. 

WNI tersebut telah kehilangan jari tangan kanannya karena kecelakaan di tempat kerja.

Ia menyebut, pekerja asal Indonesia itu telah diabaikan oleh majikannya. Ia tidak menerima perawatan medis yang layak.

Sebagaimana dikutip dari Bernama, Soffian mengatakan, berdasarkan indikator seperti jam kerja yang panjang, tidak dibayarnya gaji selama lebih dari tiga bulan, dan pengabaian oleh majikan, para korban diyakini sebagai orang yang diperdagangkan di bawah Pasal 12 Undang-Undang ATIPSOM 2007.

Soffian menjelaskan, polisi juga telah menahan seorang pria dan perempuan asal China yang bekerja sebagai pengawas dan asisten pengawas pabrik tersebut untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Tak hanya itu, Polisi menahan 15 imigran ilegal dari Myanmar, China, Bangladesh, dan Indonesia.

Ia mengatakan, penggerebekan tersebut melibatkan kerjasama dari Dewan Anti Perdagangan Orang dan Anti Penyelundupan Migran Kementerian Dalam Negeri Malaysia, serta Departemen Tenaga Kerja Selangor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com