Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia-Brunei Kenalkan Pusat Perubahan Iklim ASEAN di COP 28

Kompas.com - 12/12/2023, 16:58 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

ABU DHABI, KOMPAS.com - Malaysia dan Brunei Darussalam bersama-sama memperkenalkan ASEAN Climate Change Centre (ACCC) atau Pusat Perubahan Iklim ASEAN dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 28 yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (2/12/2023).

ACCC diperkenalkan ke dunia untuk menunjukkan kepemimpinan ASEAN dalam mengatasi perubahan iklim di kawasan. 

Tujuan lainnya ialah untuk melihat peluang dan manfaat adanya ACCC guna meningkatkan aksi iklim regional serta untuk berbagi pengetahuan.

Baca juga: Jet Tempur F-16 AS Jatuh di Korea Selatan

ACCC diusulkan dan diselenggarakan oleh Brunei Darussalam untuk memfasilitasi kerja sama regional serta berkoordinasi dengan Kelompok Kerja ASEAN pada Perubahan Iklim (AWGCC).

Maka dari itu, diharapkan ACCC bisa menjadi langkah menuju visi bersama mengenai ASEAN yang lebih hijau dan tangguh.

Dalam sambutannya, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia H.E Nik Nazmi bin Nik Ahmad, menegaskan pentingnya pertemuan ASEAN yang dapat membantu negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan global termasuk perubahan iklim.

"Saya ingin menekankan perlunya semangat ASEAN untuk menegosiasikan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama sebagai satu suara," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (11/12/2023).

Sedangkan Ahmad Zaiemaddien Halbi selaku Kepala Sekretariat Perubahan Iklim Brunei menyatakan bahwa pusat regional ini sangat penting untuk mendorong kolaborasi dalam upaya memerangi perubahan iklim.

Ia juga menyoroti beberapa mitra dan negara-negara yang menyatakan minatnya untuk mendukung pusat regional seperti Jerman dan Uni Eropa.

Baca juga: 10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Pada sesi diskusi panel, Dr. Wahyu Marjaka, Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional, Direktorat Jenderal Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia, juga mendukung Pusat Perubahan Iklim ASEAN tersebut.

"ACCC dapat fokus dan memprioritaskan pelaksanaan kontribusi yang ditentukan secara nasional, adaptasi dengan pendekatan berbasis alam dan ekosistem, serta sebagai tindak lanjut hasil COP 28 dari tiap wilayah," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com