Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Kompas.com - 10/12/2023, 20:57 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang pria terperosok ke lubang pasir yang cukup dalam di pantai Queensland, Australia.

Setelah terjatuh, pria Australia bernama Josh Taylor (23) itu sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun, ia kemudian dilaporkan meninggal dunia.

Seperti diberitakan Independent pada Sabtu (9/12/2023), Taylor sedang berada di pantai Queensland bersama teman-teman dan keluarganya.

Baca juga: Perempuan AS Tewas Diserang Hiu di Bahama

Ironisnya, dia kemudian terjatuh ke lubang pasir sedalam lebih kurang 1,5 meter yang sebelumnya dibuat untuk memanggang babi.

Pada saat kejadian, teman-temannya meminta bantuan dari pengunjung pantai lain untuk menarik keluar Taylor dari bawah pasir.

Seorang saksi mata mengatakan kepada NCA Newswire bahwa sebelum kejadian, Taylor sempat berdiri dari kursinya, tetapi kehilangan pijakan dan akhirnya jatuh ke dalam lubang.

Karena terjatuh, dinding galian pasir tersebut runtuh hingga menguburnya hidup-hidup.

"Saya menyadari ada seseorang yang berada di dalam lubang dan saya hanya terus menggali, menggali, dan menggali," kata saksi bernama Nathan.

"Saat menggali, saya bahkan tidak bisa melihat kakinya lantaran lubang itu cukup dalam," imbuh dia.

Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

Untuk dapat membebaskan Taylor dari pasir membutuhkan sekitar 15 orang. Ketika berhasil ditemukan, Taylor sudah tidak ada denyut nadinya.

Taylor kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Princess Alexandra dalam keadaan kritis, hingga beberapa hari kemudian meninggal dunia.

Pihak berwenang kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai situasi di sekitar kejadian.

Serta masih menunggu informasi dari para saksi lain yang belum memberikan keterangan kepada polisi.

Pihak kepolisian mengimbau agar siapa pun yang memiliki rekaman dari kamera CCTV untuk datang dan memberikan keterangan.

Namun, pihak keluarga mengonfirmasi alat bantu hidupnya telah dimatikan pada Kamis (8/12/2023) sore.

Baca juga: Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Dalam sebuah pernyataan, pihak keluarga mengungkapkan bahwa Taylor adalah orang yang baik, selalu dicintai dan dirindukan setiap hari.

"Dia selalu berjuang sekuat tenaga dan merupakan orang yang paling berani yang pernah kami kenal," ungkap pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com