Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-660 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Bicara Pemilu | Ukraina Desak Bantuan UE

Kompas.com - 16/12/2023, 15:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-660 pada Jumat (15/12/2023).

Ini termasuk, Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan hukuman berat atas campur tangan asing dalam pemilu Rusia 2024.

Selain itu, Ukraina mendesak UE untuk menyediakan bantuan keuangan sebesar 50 miliar euro (sekitar Rp846 triliun) pada bulan Januari 2024.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-659 Serangan Rusia ke Ukraina: 10 Rudal Rusia Lukai 53 Orang di Kyiv | Kyivstar Kena Serangan Siber

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-660 yang dapat Anda simak:

Rusia: keanggotaan Ukraina, Moldova, dan Georgia dapat ganggu stabilitas UE

Kremlin pada Jumat mengatakan, keputusan Brussels untuk mendekatkan Ukraina, Moldova dan Georgia ke keanggotaan Uni Eropa pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas blok tersebut.

"Ini benar-benar keputusan yang dipolitisasi, keinginan UE untuk menunjukkan dukungan kepada negara-negara ini dengan cara tersebut. Namun yang pasti anggota baru seperti itu justru dapat mengganggu stabilitas UE," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dikutip dari AFP.

UE: pembahasan bantuan Ukraina dilakukan awal 2024

Ketua Uni Eropa Charles Michel mengkonfirmasi pada Jumat, bahwa para pemimpin Eropa telah gagal menyetujui rencana anggaran termasuk bantuan untuk Ukraina setelah ada keberatan dari salah satu anggota, yang diketahui adalah Hongaria.

Michel, presiden Dewan Eropa dan tuan rumah KTT Uni Eropa, mengatakan para pemimpin akan kembali membahas masalah ini awal tahun depan setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan ia telah memveto dana untuk Ukraina.

“Saya tidak ingin terlalu jauh membahas detailnya karena saya ingin bekerja sama dengan rekan-rekan di hari-hari mendatang, di minggu-minggu mendatang untuk mempersiapkan pertemuan puncak yang akan berlangsung tahun depan, awal tahun depan,” kata Michel.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-658 Serangan Rusia ke Ukraina: Tuntutan Istri Tentara | Rudal Hantam Kyiv

Jepang perluas sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina

Jepang pada Jumat mengumumkan perluasan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Jepang mengungkapkan, ada puluhan perusahaan dan organisasi lain yang akan dikenakan sanksi, termasuk larangan ekspor terhadap beberapa perusahaan di luar Rusia dan sekutunya Belarus.

"Kami menambahkan ke dalam daftar sanksinya 57 organisasi di Rusia dan enam lainnya di negara-negara termasuk Uni Emirat Arab, Armenia, Suriah dan Uzbekistan," kata Kementerian Perdagangan Jepang dalam sebuah pernyataan.

Dengan tambahan tersebut, Jepang kini telah memberlakukan larangan ekspor terhadap 494 organisasi Rusia, 27 entitas Belarus, dan enam lainnya di negara lain.

Puluhan ribu orang berkumpul di Georgia untuk merayakan status kandidat UE

Puluhan ribu orang turun ke jalan di ibu kota Georgia, Tbilisi, pada Jumat untuk merayakan keputusan Uni Eropa yang menempatkan negara calon UE tersebut pada jalur keanggotaan formal.

Pada KTT di Brussel pada Kamis (14/12/2023), para pemimpin Uni Eropa setuju untuk memberikan status kandidat resmi kepada Georgia dan membuka pembicaraan aksesi dengan Ukraina dan Moldova.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com