Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Media Asing Soroti Debat Capres RI | Israel Alami Kekalahan Terburuk

Kompas.com - 15/12/2023, 05:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Anda menyimak debat capres 2024? Keseruannya ternyata tak berhenti di dalam negeri.

Sejumlah media asing menyorot tensi tinggi di acara yang diikuti tiga pasang calon presiden dalam kontes adu argumen tanpa meja itu.

Artikel yang memuat rangkuman apa-apa yang diberitakan sejumlah media asing tentang debat pilpres pertama tersebut memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita Israel mengumumkan kekalahan terburuk di Gaza.

Baca juga: Parlemen AS Resmi Mengesahkan Penyelidikan Terkait Pemakzulan Joe Biden

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Kamis (14/12/2023) hingga Jumat (15/12/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Emosi Tinggi di Debat Capres Pemilu 2024 Jadi Sorotan Media Asing

Sejumlah media asing memberitakan debat capres atau calon presiden untuk Pemilihan Umum 2024 di Indonesia.

Tiga di antaranya adalah The Straits Times (Malaysia), Reuters (Inggris), dan Al Jazeera (Qatar).

Straits Times menuliskan judul Emotions run high at Indonesia’s first presidential debate.

Baca selengkapnya

2. Israel Umumkan Kekalahan Terburuk di Gaza

Israel pada Rabu (13/12/2023) mengumumkan kekalahan tempur terburuknya di Gaza selama lebih dari sebulan.

Sebanyak 10 tentaranya tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk kolonel yang memimpin pangkalan depan dan letnan kolonel yang memimpin resimen.

Dikutip dari Reuters, ini adalah kekalahan terbesar dalam sehari sejak 15 tentara Israel tewas pada 31 Oktober 2023.

Baca selengkapnya

Baca juga: 5 Update Penting Gaza: Rafah Digempur Membabi Buta, 3.714 Pelajar Jadi Korban Perang Gaza

3. Biden: Israel Sudah Kehilangan Dukungan, Netanyahu Harus Berubah

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (12/12/2023) mengatakan, Israel sudah kehilangan dukungan atas pemboman tiada henti di Gaza.

Ia juga memperingatkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus berubah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com