Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Mengaku Kapalnya Ditabrak Kapal China di Laut China Selatan

Kompas.com - 11/12/2023, 09:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KEPULAUAN SPRATLY, KOMPAS.com - Filipina mengaku kapalnya ditabrak oleh kapal penjaga pantai China saat mengirim perbekalan ke nelayan pada Minggu (10/12/2023).

Juru bicara penjaga pantai Laut Filipina Barat yaitu Jay Tarriela di platform media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) mengeklaim, kapal China juga menembakkan meriam air ke tiga kapal Filipina sehingga menyebabkan kerusakan mesin serius di salah satu kapal.

Insiden ini terjadi di dekat Second Thomas Shoal, Kepulauan Spratly, sehari setelah Filipina melontarkan tuduhan soal penggunaan meriam air.

Baca juga: Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Beberapa jam sebelum insiden terbaru, sekitar 100 nelayan Filipina berlayar melewat Second Thomas Shoal dalam rangkaian acara Natal dan perjalanan ke pos terdepan yang terpencil.

Dikutip dari kantor berita AFP, Filipina dan China memiliki riwayat panjang insiden maritim di Laut China Selatan, yang merupakan jalur perdagangan senilai triliunan dollar setiap tahunnya.

Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag pada 2016 memutuskan, klaim China atas perairan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan pembangunan pulau-pulau buatan di perairan yang disengketakan adalah ilegal.

Baca juga:

Namun, Beijing menolak mengambil bagian dalam putusan itu dan mengabaikannya.

Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan juga memiliki klaim masing-masing atas Laut China Selatan.

Baca juga: Kapal Bertabrakan, China-Filipina Saling Menyalahkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com