GEORGIA, KOMPAS.com - Seorang bintang bisbol SMA di Georgia, Amerika Serikat (AS) dinyatakan mengalami mati otak (brain death).
Itu terjadi setelah siswa bernama Jeremy Medina (18) tersebut secara tidak sengaja terkena pukulan dari tongkat pemukul oleh rekan setimnya saat sesi latihan rutin akhir November kemarin.
Seperti diberitakan New York Post pada Kamis (7/12/2023), Jeremy terpukul oleh tongkat bisbol di bagian kepalanya.
Baca juga: 3 Orang Ditembak di Luar Stadion Bisbol AS
Ia pun kemudian dirawat di rumah sakit dan langsung mengalami koma sejak saat itu.
Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa pekan ini akan melepas alat bantu hidup Jeremy dan ia bakal menjadi donor organ.
Jamie Green selaku Kepala SMA Gainesville di mana Jeremy bersekolah, mengatakan kepada media lokal bahwa Jeremy saat itu bersandar ke jaring gawang pemukul saat seorang rekan setimnya tengah memukul bola.
"Ketika seorang pemain melakukan ayunannya, Jeremy bersandar ke dalam jaring dan kepalanya kena pukulan," kata Green.
"Tidak ada candaan, tidak ada kesalahan dan tidak ada niat," tambahnya.
Baca juga: Perempuan AS Tewas Diserang Hiu di Bahama
Manajemen rumah sakit menjelaskan nasib Jeremy kepada rekan satu timnya itu dan koselor juga menghibur para siswa lain yang terkejut dengan kabar tersebut.
Masyarakat setempat memberikan dukungan pada Jeremy sejak kejadian dengan memasang papan reklame untuk meminta dukungan atau "Berdoa untuk Jeremy" karena kondisinya kian memburuk.
Menurut sang ayah, David, sebelum ada kejadian, Jeremy mendapat tawaran beasiswa untuk bermain bisbol perguruan tinggi.
Selain itu, sang ayah juga menjelaskan bahwa anaknya adalah seorang Kristen yang taat dan berharap nanti bisa jadi pendeta sambil mengejar impiannya bermain bisbol.
"Beberapa masyarakat setempat yang tidak mengenal anak saya bahkan tetap memberikan dukungan doa sampai saat ini," jelasnya.
Dr. Michael Cormican, direktur Perawatan Kritis Bedah di Northeast Georgia Medical Center, menyatakan, Jeremy tidak bisa pulih dari pukulan yang langsung membuatnya tidak sadarkan diri.
Baca juga: Arkeolog Ternama Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kutukan Firaun
"Trauma awal di kepalanya sangat parah dan menyebabkan dia kehilangan kesadaran dan saat dia kehilangan kesadaran, dia kehilangan kemampuan untuk mempertahankan jalan napasnya," ujar dokter Michael kepada Fox 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.