Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Jepang Unik, Pengunjung Membayar untuk Ditampar Pelayan Berkimono Sebelum Makan

Kompas.com - 06/12/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah restoran di Jepang telah mengadopsi praktik yang aneh untuk memikat perhatian orang.

Di sebuah restoran bernama Shachihoko-ya di Nagoya, orang-orang rela ditampar wajahnya sebelum makanan disajikan.

Hanya dengan 300 yen Jepang (sekitar Rp 170.000), para pelayan yang mengenakan kimono akan menampar wajah pelanggan yang bersedia dengan telapak tangan mereka, berulang kali.

Baca juga: Pakai Kimono untuk Orang Meninggal, Miss Universe Jepang Dianggap Permalukan Negara

Ada juga biaya tambahan sebesar 500 yen (Rp 283.000) jika pelanggan meminta anggota staf tertentu untuk menampar mereka. Layanan ini populer di kalangan pria dan wanita Jepang, serta turis asing.

Di platform media sosial X, Bangkok Lad membagikan video dari restoran terkenal tersebut.

''Ini adalah Shachihokoya, sebuah restoran di Nagoya, di mana Anda dapat membeli item menu yang disebut Nagoya Lady's Slap seharga 300 yen," tulisnya, dilansir dari NDTV.

Video tersebut telah ditonton ribuan kali dengan reaksi dan komentar lucu dari para pengguna internet.

''Semakin keras staf wanita menampar mereka, semakin bersemangat para pelanggan. Tidak hanya tidak marah, para pelanggan juga terlihat lebih santai setelah ditampar. Mereka bahkan berterima kasih kepada staf yang menampar mereka,'' ujar narasi video YouTube di saluran Save Your Money In Japan.

Layanan kontroversial yang dimulai pada tahun 2012 ini telah menghidupkan kembali bisnis tempat ini, menarik lebih banyak pelanggan yang ingin mencoba pengalaman tersebut.

Awalnya, hanya satu anggota staf wanita yang melakukan penamparan. Seiring dengan meningkatnya permintaan, manajemen mempekerjakan beberapa wanita yang bersedia memberikan tamparan.

Baca juga: Suami Tampar Istri Saat Live TikTok, Tetap Dipenjara meski Korban Tak Lapor

Namun, restoran ini sekarang telah menghentikan layanan menampar wajah setelah beberapa video layanan aneh tersebut menjadi viral.

Dalam sebuah postingan di X, pihak restoran mengimbau orang-orang untuk tidak datang ke sana dengan harapan ditampar.

Baca juga: Guncang dan Tampar Keras Atlet Olimpiade, Pelatih Judo Jerman Disorot

'Shachihoko-ya saat ini tidak menawarkan tamparan. Kami menghargai perhatian yang telah diterima hari ini, tetapi kami tidak dapat mengakomodasi kunjungan dengan maksud menerima tamparan. Kami tidak menyangka video lama akan menjadi viral seperti ini, jadi mohon dimaklumi sebelum datang," tulis mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com