YERUSALEM, KOMPAS.com - Gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah diperpanjang untuk beberapa hari lagi, kemungkinan akan diperpanjang untuk satu atau dua hari lagi.
Meski begitu, petinggi AS yakin hal itu tidak mungkin terus berlanjut tanpa batas waktu.
Hal ini disampaikan analis pertahanan AS Benjamin Friedman kepada Al Jazeera.
Baca juga: Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas
"Saya pikir Israel sangat ingin melanjutkan perang cepat atau lambat di wilayah selatan, dan merasa terdorong oleh politik mereka untuk melakukannya," ujar Friedman, direktur kebijakan lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat, Defense Priorities.
"Sayangnya, saya pikir perang akan dimulai lagi dalam beberapa hari lagi," tambahnya.
Friedman juga mengatakan bahwa tidak jelas apa tujuan akhir Israel, kecuali bahwa mereka ingin mengakhiri eksistensi kelompok Palestina, Hamas.
"Saya pikir para pemimpin Israel yang berbeda mungkin memiliki tujuan akhir yang berbeda, dan mereka belum menyelesaikan alternatif-alternatif yang saling bersaing itu. Saya pikir tujuan mereka untuk menghancurkan Hamas adalah mungkin," ujarnya.
"Namun, sulit untuk melihat apa yang akan terjadi setelahnya, hasil apa yang mungkin terjadi untuk pemerintahan di Gaza selain semacam Hamas atau Hamas 2.0, kecuali jika Israel duduk di sana sebagai negara polisi, yang saya pikir ingin mereka hindari, setidaknya dalam jangka panjang," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, dalam sebuah pertemuan dengan kabinet perang Israel, dilaporkan mengatakan bahwa AS akan mendukung Israel jika mereka melanjutkan perang di Gaza.
Namun, dia memperingatkan bahwa semakin lama kampanye ini berlangsung, semakin banyak tekanan internasional yang akan membangun, baik pada AS maupun Israel, untuk menghentikannya.
Baca juga: Pembebasan Sandera Masih Berjalan, Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata
Netanyahu dan para pejabat lainnya mengatakan kepada Blinken bahwa mereka berharap operasi darat di Gaza selatan akan menghasilkan lebih sedikit korban sipil.
Kepala staf militer Israel, Jenderal Herzi Halevi, juga mengatakan kepada Blinken bahwa operasi yang direncanakan di Gaza selatan akan memakan waktu lebih dari beberapa minggu lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.