Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

Kompas.com - 30/11/2023, 12:05 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura telah menyelenggarakan diskusi membahas tantangan keamanan di kawasan Asia Tenggara bertajuk “Managing Security Issues in ASEAN: Challenges and the Way Forward”, Jumat (24/11/2023) di Hotel Resort Natra Bintan, Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Diskusi dibuka langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo dan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Reda Manthovani. Turut hadir Ambassador-at-large Kementerian Luar Negeri Singapura dan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Ong Keng Yong.

Pembicara mewakili tuan rumah Indonesia adalah Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mirza Nurhidayat.

Baca juga: KBRI Singapura Jadi Tuan Rumah, ASEAN Gala Night 2023 Tampilkan Budaya Negara Anggota

Pertemuan dihadiri oleh perwakilan pemerintah, akademisi, lembaga think tank, dan perwakilan kedutaan asing baik di Singapura maupun Jakarta.

Kompleksitas tantangan keamanan

Panelis berdiskusi pada dialog membahas tantangan keamanan di kawasan Asia Tenggara bertajuk ?Managing Security Issues in ASEAN: Challenges and the Way Forward?, Jumat (24/11/2023), di Hotel Resort Natra Bintan, Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. KBRI SINGAPURA Panelis berdiskusi pada dialog membahas tantangan keamanan di kawasan Asia Tenggara bertajuk ?Managing Security Issues in ASEAN: Challenges and the Way Forward?, Jumat (24/11/2023), di Hotel Resort Natra Bintan, Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Dubes Suryo Pratomo membuka dengan menyampaikan, di tengah tantangan keamanan yang semakin kompleks diperlukan kolaborasi lebih erat antara pemangku kepentingan baik di dalam negeri maupun di tingkat global.

Tantangan di tingkat global bukan hanya berpengaruh pada kawasan tetapi juga pada individu sebagai warga negara. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama semua pihak bukan hanya pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman.

Sementara itu Jaksa Agung Muda Reda Manthovani secara khusus menyoroti kejahatan transnasional didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam modus operandinya.

Indonesia memiliki komitmen untuk secara konsisten mengatasi dampak dari kejahatan transnasional tersebut. Hal ini tentunya perlu didukung oleh komitmen dari negara lain di ASEAN agar pelaksanaannya lebih efektif.

Dubes Ong dalam bahasannya menekankan agar negara-negara bisa menemukan cara baru untuk berkolaborasi mengatasi tantangan keamanan.

Cara-cara lama menurutnya tidak bisa lagi diandalkan saat ini. Perkembangan dunia memaksa pemerintah berinovasi menemukan strategi baru dalam kolaborasi, misalnya dukungan teknologi dipadukan dengan regulasi akan membantu penegakan hukum yang lebih baik.

Sementara dalam sesi lanjutan diskusi dengan moderator Curie Maharani Savitri, dosen Hubungan Internasional Universitas BINUS membahas berbagai tantangan dan dimensi keamanan di kawasan yang dipicu oleh faktor eksternal maupun internal.

Pembahasan mengenai keamanan ASEAN khususnya di bidang maritim, diulas oleh Ristian Atriandi Supriyanto, dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.

Ristian menekankan bahwa wilayah Asia Tenggara dihadapkan pada geografi maritim yang kompleks karena terletak pada sea lines of communications (SLOCs) dengan kepentingannya yang melampaui SLOCs (sebagai contoh mengenai lingkungan dan sumber daya).

Konsep keamanan maritim di ASEAN meskipun berbeda di antara negara anggota ASEAN, telah berekspansi ke dalam konsep keamanan non-tradisional, yaitu di bidang perlindungan lingkungan, keselamatan pelaut, manajemen kelautan, manajemen sumber daya, kontra-terorisme, penegakan hukum.

Baca juga: Garuda Indonesia Gelar Travel Fair Pertama di KBRI Singapura

Sering kali isu keamanan tradisional dan non-tradisional ini saling tumpang tindih sehingga menciptakan apa yang disebut sebagai isu keamanan yang “semi-tradisional”. Penanganan isu keamanan yang semi-tradisional di ASEAN memerlukan kerja sama yang ad-hoc.

Halaman:

Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com