Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal dari Indonesia Tiba di Pelosok Australia Tanpa Terdeteksi

Kompas.com - 25/11/2023, 18:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Pihak berwenang sedang menyelidiki bagaimana sekelompok berjumlah 12 orang tiba di daerah terpencil di pantai Australia Barat setelah melakukan perjalanan dengan perahu dari Indonesia.

ABC mengonfirmasi bahwa Pasukan Perbatasan Australia belum mengetahui bagaimana kelompok tersebut bisa sampai ke barat laut daratan Australia tanpa terdeteksi.

Sumber yang terkonfirmasi mengatakan kepada ABC bahwa sekelompok orang yang ditahan tersebut bukan warga negara Indonesia.

Baca juga: 4 WNI Kecelakaan di Australia, 1 Tewas dan 3 Orang Luka Parah

Namun, belum diketahui apakah mereka adalah nelayan atau pencari suaka.

ABC menghubungi Pasukan Perbatasan Australia, yang menolak berkomentar mengenai masalah ini.

"Australian Border Force tidak mengomentari masalah operasional," kata seorang juru bicara.

Juru bicara Koalisi Dalam Negeri James Paterson membidik Partai Buruh ketika laporan kedatangan mereka pertama kali muncul.

"Jika benar, ini akan menjadi upaya penyelundupan manusia kesepuluh yang berupaya tiba secara ilegal di Australia sejak Mei 2022, dan laporan bahwa mereka berhasil mencapai pantai Australia sangat mengkhawatirkan," katanya.

ABC telah menghubungi kantor Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil untuk meminta komentar.

Baca juga: Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Perahu tersebut ditemukan warga setempat

Politisi Partai Liberal di negara bagian Australia Barat, Neil Thomson, mengatakan bahwa anggota masyarakat adat menemukan perahu tersebut pada Rabu (22/11/2023).

Dia mengatakan, puluhan orang telah diselamatkan oleh staf dari Wunambal Gaambera Aboriginal Corporation, pemilik tradisional daerah terpencil tersebut.

"Tampaknya mereka ditemukan dalam kondisi yang sangat buruk, dan berada di garis pantai kami, tidak jauh dari pangkalan udara Truscott dan itu jelas merupakan kekhawatiran besar,” katanya.

"Sepertinya mereka ditemukan oleh penduduk setempat, dan jika mereka tidak lebih dulu ditemukan, saya yakin mereka akan mengalami banyak penentangan dan bisa menghadapi risiko serius."

Baca juga: Misteri Fosil yang Ditemukan Peternak Australia pada 1990-an Terpecahkan

Staf di Truscott dan Polisi Australia Barat merujuk ABC ke Pasukan Perbatasan ketika dihubungi.

Juru bicara Otoritas Perikanan Australia mengatakan, kapal tersebut bukan tanggung jawab mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com