Operator Pelabuhan Australia Alami Serangan Siber, Sistem Peti Kemas Terdampak

SYDNEY, KOMPAS.com - Polisi Federal Australia mengatakan pada Minggu (12/11/2023) bahwa mereka sedang menyelidiki insiden keamanan siber yang memaksa operator pelabuhan DP World Australia untuk menghentikan operasi di pelabuhan di beberapa negara bagian.

"Kami telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan kami tidak akan berkomentar lebih jauh karena ini masih penyelidikan," kata juru bicara Kepolisian Federal Australia, seperti dilansir dari Reuters.

DP World Australia mengatakan Sabtu (11/11/2023) bahwa operasi di pelabuhan yang terkena dampak belum pulih.

Baca juga: Cuci Uang Pakai Jasa Pengiriman Uang Australia, Sindikat China Ditangkap

Sebuah pernyataan mengatakan perusahaan itu bekerja sepanjang waktu untuk memulihkan operasi normal dengan aman setelah pelanggaran terdeteksi sehari sebelumnya oleh serangan ransomware.

DP World Australia, bagian dari raksasa pelabuhan milik negara Dubai DP World, mengoperasikan empat terminal peti kemas di Australia di Melbourne, Sydney, Brisbane dan Fremantle di Australia Barat.

Pada Sabtu malam, Koordinator Keamanan Siber Nasional Australia Darren Goldie, yang ditunjuk tahun ini sebagai respons terhadap beberapa pelanggaran data besar, mengatakan gangguan tersebut kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari dan akan berdampak pada pergerakan barang masuk dan keluar dari Australia.

“DP World Australia telah menyarankan agar mereka membatasi akses ke operasi pelabuhan Australia di Sydney, Melbourne, Brisbane dan Fremantle sementara mereka menyelidiki insiden tersebut,” kata Goldie di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah sedang mengoordinasikan tanggapan terhadap insiden dunia maya tersebut.

Baca juga: Diaspora Indonesia di Australia Galang Dana untuk WNI Korban Kecelakaan Mobil di Australia Selatan

Menurut DP World, di kawasan Asia Pasifik mempekerjakan lebih dari 7.000 orang dan memiliki pelabuhan dan terminal di 18 lokasi.