SOKCHO, KOMPAS.com - Perahu kayu kecil yang diduga membawa sekelompok pembelot dari Korea Utara tiba di perairan Korea Selatan pada Selasa (24/10/2023).
Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan, kapal itu dicegat di perairan timur kota pelabuhan Sokcho dan semua penumpangnya diselamatkan.
Kapal tersebut membawa empat warga Korea Utara yang menyatakan niat untuk membelot, tulis kantor berita Yonhap mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Jenazah Pembelot Korea Utara Ditemukan di Seoul dalam Kondisi Membusuk
Dikutip dari kantor berita AFP, lebih dari 30.000 warga Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan selama puluhan tahun sejak Perang Korea 1950-1953 untuk menghindari penindasan dan kemiskinan.
Namun, jumlahnya anjlok menjadi hanya 67 pada 2022 setelah Korut menutup perbatasan untuk melindungi diri dari Covid-19.
Hanya segelintir pembelot dari Korea Utara yang pernah secara langsung melintasi perbatasan maritim de facto, atau zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara.
Korut dan Korsel secara teknis masih dalam keadaan perang karena Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Baca juga:
Sebagian besar pembelot awalnya menuju China dulu, terkadang tinggal di sana selama bertahun-tahun, kemudian melanjutkan ke Korea Selatan melalui negara ketiga.
Menurut para aktivis, pembelot akan menghadapi hukuman berat atau bahkan hukuman mati jika dipulangkan ke Korea Utara.
Bulan ini, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa sejumlah besar warga Korea Utara tampaknya dipulangkan dari China.
Baca juga: Pembelot Korea Utara Kabur dari Penjara, China Tawarkan Ratusan Juta untuk Menangkapnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.