Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelot Sebut Operasi Mata-mata Korea Utara di Kantor Kepresidenan Korea Selatan

Kompas.com - 13/10/2021, 12:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com – Seorang pembelot ternama Korea Utara, Kim Kuk-song, membeberkan operasi mata-mata Pyongyang yang berhasil di Korea Selatan.

Kim Kuk-song telah bekerja selama 30 tahun di bawah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il dan Kim Jong Un.

Kim Kuk-song bekerja sebagai agen mata-mata Korea Utara yang penting. Tetapi pada 2014, dia memutuskan membelot dan hidup di Korea Selatan.

Baca juga: Kim Jong Un Janji Akan Membangun Militer Korea Utara yang Tak Terkalahkan

Kepada BBC, Kim Kuk-song mengatakan salah satu tanggung jawabnya di Korea Utara adalah mengembangkan strategi untuk menghadapi Korea Selatan.

Hal tersebut tentu saja melibatkan operasi intelijen dan mata-mata.

“Ada banyak kasus di mana saya mengarahkan mata-mata untuk pergi ke Korea Selatan dan melakukan misi operasi melalui mereka. Banyak kasus,” klaimnya.

Dia tidak merinci operasi-operasi apa saja yang dilancarkannya. Tetapi, dia memberi tahu BBC satu contoh yang menarik.

Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu

“Ada kasus di mana seorang agen Korea Utara dikirim dan bekerja di Kantor Kepresidenan Korea Selatan dan kembali ke Korea Utara dengan selamat,” klaim Kim Kuk-song.

Dia menambahkan, operasi tersebut terjadi pada awal dekade 1990-an.

“Setelah bekerja untuk Blue House (Kantor Kepresidenan Korea Selatan) selama lima sampai enam tahun, dia kembali dengan selamat dan bekerja di Kantor Penghubung 314 Partai Buruh,” tutur Kim Kuk-song.

“Saya dapat memberitahu Anda bahwa operasi Korea Utara memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil serta lembaga-lembaga penting di Korea Selatan,” sambung Kim Kuk-song.

Baca juga: Kim Jong Un: AS Biang Kerok Ketegangan di Semenanjung Korea

Di sisi lain, BBC tidak memiliki cara untuk memverifikasi klaim yang dilontarkan Kim Kuk-song tersebut.

BBC melaporkan, Korea Utara mungkin merupakan salah satu negara termiskin dan paling terisolasi di dunia.

Tetapi, para pembelot-pembelot negara tersebut memperingatkan bahwa Pyongyang telah menciptakan 6.000 hacker tentara yang terampil.

Menurut Kim Kuk-song, pemimpin Korea Utara sebelumnya yakni Kim Jong Il, memerintahkan pelatihan personel baru pada 1980-an untuk mempersiapkan perang siber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com