Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama, Ukraina Gunakan Rudal Jarak Jauh ATACMS yang Dipasok AS

Kompas.com - 18/10/2023, 09:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (18/10/2023) mengatakan, angkatan bersenjata Ukraina telah menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok AS untuk pertama kalinya.

"Senjata ini telah bekerja dengan sangat akurat. ATACMS telah membuktikan diri," kata dia dalam pidato yang diunggah di media sosial.

Namun, Zelensky tak memberikan rincian kapan atau di mana rudal jarak jauh ATACMS telah digunakan.

Baca juga: KTT NATO: Perancis Akan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Jerman Janjikan Senjata Baru Rp11,7 Triliun

Gedung Putih mengonfirmasi pengiriman senjata tersebut untuk kali pertama dalam sebuah pernyataan resmi.

“Kami yakin ATACMS ini akan memberikan dorongan signifikan terhadap kemampuan medan perang Ukraina tanpa mempertaruhkan kesiapan militer kami,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

ATACMS dilaporkan memiliki jangkauan maksimum sekitar 300 kilometer. Namun Watson mengatakan, versi yang dikirim ke Ukraina memiliki jangkauan lebih rendah yaitu 165 kilometer.

“Hari ini, terima kasih khusus kepada Amerika Serikat. Perjanjian kami dengan Presiden Biden sedang dilaksanakan," ucap Zelensky melalui pesan video saat perang Rusia-Ukraina berusia 601 hari.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov pada Rabu mengatakan, keputusan AS untuk memasok rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina adalah kesalahan besar.

“Keputusan Gedung Putih untuk mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina adalah kesalahan besar. Konsekuensi dari langkah ini, yang sengaja disembunyikan dari publik, akan menjadi dampak yang paling serius,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Jarak Pendek, PM Jepang Berang

Sebelumnya pada Selasa, Ukraina mengatakan telah menyerang lapangan udara di selatan dan timur negara yang diduduki Rusia semalam.

Ukraina mengeklaim “operasi yang berhasil” telah menghancurkan beberapa helikopter.

Dalam misi yang dijuluki "Operasi Capung", pasukan khusus Kyiv mengatakan di media sosial, mereka telah menyerang lapangan udara di Berdyansk selatan dan Luhansk timur.

Para pejabat Rusia telah mengeklaim sebelumnya pada Selasa bahwa rudal yang dipasok AS telah digunakan dalam serangan terhadap Berdyansk.

Seorang pejabat yang didukung Moskwa di bagian wilayah Zaporizhzhia Ukraina yang dikuasai Rusia, Vladimir Rogov, mengatakan melalui Telegram, bahwa pecahan rudal ATACMS telah ditemukan di lokasi serangan.

Saluran Telegram Rusia yang berpengaruh, Rybar, yang memiliki hubungan dekat dengan pasukan Moskwa, juga menuduh rudal ATACMS digunakan dalam serangan itu.

Kyiv, yang melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia pada musim panas ini, mengeklaim telah melakukan beberapa operasi di wilayah pendudukan.

Berdyansk jatuh ke tangan pasukan Rusia pada awal invasi mereka tahun lalu. Luhansk sebagian besar dikuasai oleh pasukan pro-Rusia sejak 2014.

Baca juga: Tangkal China, Jepang Berencana Kerahkan 1.000 Rudal Jarak Jauh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com