Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pemilu Polandia, Partai-partai Oposisi Menang

Kompas.com - 17/10/2023, 19:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WARSAWA, KOMPAS.com - Hasil pemilu Polandia sudah keluar pada Selasa (17/10/2023), dan komisi pemungutan suara mengumumkan partai-partai oposisi yang pro-Uni Eropa sebagai pemenangnya.

Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang nasionalis dan sudah berkuasa delapan tahun terakhir sebenarnya mendapat suara terbanyak dengan 35,38 persen, tetapi kemungkinan besar tidak akan menjadi mayoritas.

Blok Civic Coalition yang liberal menempati posisi kedua dengan 30,7 persen, tetapi bersama dua partai kecil yaitu Third Way dan Left mereka mendapat mayoritas dengan 248 anggota parlemen di majelis rendah yang memiliki 460 kursi.

Baca juga: Pemilu Polandia: Partai Oposisi Donald Tusk Ungguli Petahana

Oposisi juga memiliki mayoritas di majelis tinggi dengan 66 dari 100 kursi di Senat.

Pemilu Polandia pada Minggu (15/10/2023) mencatatkan rekor pemilih lebih tinggi dibandingkan ketika pemerintah komunis digulingkan pada 1989.

Kantor berita AFP melaporkan, ada lebih dari 74 persen pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara.

Pemimpin oposisi Polandia Donald Tusk pada Minggu (15/10/2023) menyatakan dimulainya era baru bagi negaranya, setelah partai-partai oposisi mengungguli petahana dalam pemilu Polandia.

Donald Tusk (66) adalah mantan Perdana Menteri Polandia dan eks Presiden Dewan Eropa.

Baca juga:

“Saya telah menjadi politisi selama bertahun-tahun. Saya sudah terlatih. Sepanjang hidup saya belum pernah begitu bahagia karena menempati posisi kedua."

"Polandia menang. Demokrasi menang. Kami menyingkirkan mereka dari kekuasaan,” kata Tusk kepada para pendukungnya yang bersorak-sorai, dikutip dari Associated Press.

“Hasil ini mungkin bisa lebih baik, tetapi sekarang bisa kita bilang ini akhir dari masa yang buruk, ini akhir dari pemerintahan Hukum dan Keadilan,” tambah Tusk.

Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa selama delapan tahun menghadapi tuduhan mengikis supremasi hukum di Polandia. Partai ini juga berselisih dengan para sekutunya.

Baca juga: Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com