Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Israel-Hamas: 18 Warga Thailand Tewas, 11 Orang Disandera

Kompas.com - 10/10/2023, 17:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Sebanyak 18 warga Thailand tewas dalam perang Israel-Hamas, kata pemerintah negara kerajaan tersebut pada Selasa (10/10/2023).

Wakil Menteri Luar Negeri Thailand Jakkapong Sangmanee mengatakan, pemerintah berupaya mengevakuasi ribuan warga Thailand dari konflik yang pecah sejak Sabtu (7/10/2023) itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand secara terpisah menyatakan, 11 orang disandera.

Baca juga: Militer Israel Sebut Sekitar 1.500 Jasad Pasukan Hamas Ditemukan di Israel

Sekitar 5.000 warga negara Thailand telah dievakuasi dari daerah berisiko tinggi ke tempat yang aman, kata Jakkapong.

“Ada lebih dari 3.000 orang yang meminta kembali ke Thailand,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Kementerian Luar Negeri Thailand sudah berkontak dengan Kemenlu Israel, dan mengajukan permohonan resmi untuk membantu menjamin pembebasan para sandera.

Kemenlu Thailand juga mengatakan, polisi Israel menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menemukan orang hilang.

Baca juga:

Ada sekitar 30.000 pekerja Thailand di Israel, menurut Kementerian Tenaga Kerja Bangkok, dan banyak di antaranya bekerja di bidang pertanian.

Jumlah korban tewas terbaru meningkat menjadi 900 di pihak Israel, sedangkan di Gaza terdapat 687 korban tewas.

Thailand bukan satu-satunya negara yang warganya terjebak dalam perang Israel vs Hamas. WN Amerika Serikat, Inggris, dan Nepal juga termasuk di antara korban tewas.

Baca juga: Kenapa Israel dan Amerika Serikat Berhubungan Baik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Global
Serangan Udara AS dan Inggris ke Yaman Tewaskan 14 Orang

Serangan Udara AS dan Inggris ke Yaman Tewaskan 14 Orang

Global
Ini 2 Calon Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Ini 2 Calon Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Global
Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com