Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Tentara India Hilang Tersapu Banjir Bandang

Kompas.com - 05/10/2023, 16:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

SIKKIM, KOMPAS.com - Banjir bandang dahsyat menyusul hujan lebat di negara bagian Sikkim di timur laut India menyebabkan hilangnya 23 personel tentara, demikian menurut pernyataan militer India, Rabu (4/10/2023).

"Akibat hujan lebat yang tiba-tiba di Danau Lhonak di Sikkim Utara, banjir bandang terjadi di Sungai Teesta... 23 personel dilaporkan hilang dan beberapa kendaraan dilaporkan terendam di bawah lumpur," pihak militer mengatakan dalam sebuah pernyataan, sambil menambahkan bahwa hingga berita ini diturunkan operasi pencarian masih terus berlangsung.

Danau Lhonak terletak di dasar gletser di pegunungan bersalju yang mengelilingi Kangchenjunga, gunung tertinggi ketiga di dunia.

Baca juga: Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

"Beberapa markas militer di sepanjang lembah terkena dampaknya dan upaya (pencarian) sedang dilakukan untuk memastikan rinciannya," kantor berita India, ANI, mengutip pernyataan juru bicara pertahanan.

Sekitar 15.000 orang di wilayah tersebut kemungkinan besar juga ikut terkena dampak banjir bandang dan setidaknya delapan jembatan besar tersapu oleh derasnya aliran sungai, laporan kantor berita Reuters mengutip seorang pejabat tinggi negara bagian itu.

Warga diminta batasi perjalanan

Kepala Negara Bagian Sikkim, Prem Singh Tamang, mendesak agar masyarakat tetap tenang dan mengatakan, dia telah mengunjungi beberapa daerah yang terkena dampak di negara bagian tersebut.

"Saya dengan rendah hati mendesak semua warga negara kami untuk tetap waspada dan menahan diri dari perjalanan yang tidak perlu selama masa kritis ini," tulis Prem Singh Tamang di X, platform yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter.

Masih akan dilanda hujan

Departemen Meteorologi India memperingatkan terjadinya tanah longsor dan gangguan penerbangan, di tengah perkiraan curah hujan di beberapa wilayah Sikkim dalam beberapa hari mendatang.

Departemen tersebut mengatakan bahwa sistem tekanan rendah yang bergerak ke arah timur di beberapa negara bagian ikut bertanggung jawab atas hujan lebat yang terjadi di Sikkim.

Curah hujan di atas danau menyebabkan banjir di Lembah Lachen, sekitar 150 kilometer sebelah utara Gangtok, ibu kota Sikkim.

Jalan raya utama yang menghubungkan Sikkim ke Negara Bagian Benggala Barat rusak dan akses jalan ke Gangtok terputus sepenuhnya, menurut juru bicara militer Anjan Basumatary.

Selain Sikkim, beberapa negara bagian lain seperti Bihar, Jharkhand, dan Benggala Barat juga kemungkinan akan mengalami curah hujan dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga: Banjir, 70 Lebih Buaya Lepas dari Penangkaran di China

Perubahan iklim diperkirakan tingkatkan intensitas hujan

Foto-foto yang dibagikan oleh tentara menunjukkan air merendam lantai pertama bangunan yang ada di wilayah tersebut, dan mengalir ke jalan di kota.

Enam jembatan hanyut dan jalan raya nasional yang menghubungkan Sikkim dengan wilayah lain di negara itu rusak parah, kata kepala penanggulangan bencana negara bagian Prabhakar Rai.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com