Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Majelis Umum PBB, Zelensky Minta Rusia Hentikan Perang

Kompas.com - 20/09/2023, 07:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta para pemimpin dunia yang berkumpul di Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (19/9/2023) untuk bersatu melawan invasi Rusia.

Dia mengatakan bahwa Moskwa harus didesak mundur agar dunia dapat beralih untuk menyelesaikan tantangan global yang mendesak.

Zelensky mendapat tepuk tangan ketika ia mengambil tempat di podium Majelis Umum PBB di New York.

Baca juga: Keluh Kesah Menlu Rusia soal Ukraina di Sidang Umum PBB

 

Ini adalah penampilan langsung pertamanya di sidang tahunan Mejalis Umum PBB (UNGA) sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

 

"Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun," katanya.

"Senjata harus ditahan, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri. Kita harus bersatu untuk mewujudkannya dan kita akan melakukannya," seru Zelensky, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dia menuduh Rusia memanipulasi pasar pangan global untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kepemilikan tanah yang dirampasnya dari Kyiv.

Dalam kesempatan itu, Zelensky turut berbicara tentang krisis iklim yang semakin memburuk dan bencana alam, dengan menyebutkan gempa bumi baru-baru ini di Maroko dan banjir di Libya.

"Kita harus menghentikannya. Kita harus bersatu untuk mengalahkan agresor dan memfokuskan semua kemampuan dan energi kita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini," katanya kepada Majelis Umum PBB.

Baca juga: Cara New York City Atur Lalu Lintas Selama Sidang Umum PBB

Sebelumnya pada Selasa, para pejabat Ukraina mengatakan sembilan orang tewas dalam serangan Rusia, termasuk serangan pesawat tak berawak (drone) yang membakar gudang-gudang industri.

Zelensky menuduh Rusia menculik anak-anak Ukraina.

Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin karena dicurigai mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara ilegal. Kremlin menepis tuduhan tersebut dan yurisdiksi pengadilan.

"Anak-anak di Rusia diajarkan untuk membenci Ukraina dan semua hubungan dengan keluarga mereka terputus. Dan ini jelas merupakan genosida ketika kebencian dijadikan senjata untuk melawan satu bangsa," kata Zelensky.

Tahun lalu, Zelensky mempresentasikan rencana 10 poin yang mencakup pemulihan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, dan pemulihan perbatasan negara Ukraina.

Dia mengatakan bahwa dirinya sekarang bekerja menuju pertemuan perdamaian berdasarkan hal tersebut.

"Besok saya akan mempresentasikan rinciannya pada pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB," katanya.

Baca juga: Menlu RI dan Menlu Rusia Bertemu di Sela-sela Sidang Umum PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Prancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Liga Arab Serukan Penempatan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] 'Israel Akan Incar Turkiye' | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

[POPULER GLOBAL] "Israel Akan Incar Turkiye" | Kondisi PM Slovakia Usai Ditembak

Global
5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

5 Tentara Israel Tewas Ditembak Tanknya Sendiri di Gaza Utara

Global
AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

AS Makin Agresif, Xi Jinping-Putin Perdalam Hubungan Militernya

Global
Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Ukraina Tuduh Rusia Menahan dan Bunuh Warga Sipil di Kharkiv

Global
Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Pesawat Jatuh di Tennessee, 3 Tewas, Puing-puing Berserakan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com