Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Temui Putin, Erdogan: Kesepakatan Biji-bijian Ukraina Bisa Segera Dipulihkan

Kompas.com - 05/09/2023, 06:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turkiye Tayyip Erdogan mengatakan kesepakatan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina ke pasar melalui Laut Hitam dengan aman dapat segera dipulihkan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kesepakatan itu telah membantu meringankan krisis pangan di beberapa penjuru dunia.

Rusia sebelumnya memutuskan keluar dari kesepakatan biji-bijian Ukraina ini pada Juli, mengeluh bahwa ekspor makanan dan pupuknya sendiri menghadapi hambatan serius.

Baca juga: Erdogan: Barat Harus Tepati Janji soal Ekspor Biji-bijian Ukraina

Erdogan dan PBB sama-sama berusaha membuat Putin kembali ke kesepakatan tersebut.

"Sebagai warga Turkiye, kami percaya bahwa kami akan mencapai solusi yang akan memenuhi harapan dalam waktu singkat," kata Erdogan di resor Laut Hitam, Sochi, setelah pertemuan tatap muka pertamanya dengan Putin sejak tahun 2022, dikutip dari Reuters.

Erdogan menambahkan bahwa Turkiye dan PBB telah menyusun sebuah paket saran baru untuk meredakan kekhawatiran Rusia terkait dampak diberlakukannya kembali kesepakatan biji-bijian Ukraina ini.

Erdogan mengatakan bahwa Ukraina harus melunakkan posisi negosiasinya terhadap Rusia dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan dan mengekspor lebih banyak biji-bijian ke Afrika daripada ke Eropa.

"Ukraina perlu melunakkan pendekatannya agar memungkinkan untuk mengambil langkah bersama dengan Rusia," katanya kepada para wartawan.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang berbicara kemudian di televisi Ukraina, mengatakan bahwa Kyiv tidak akan mengubah pendiriannya, tetapi akan memperhatikan penjelasan Turkiye mengenai pembicaraan Sochi.

Baca juga: Polwan Indonesia Jadi Lulusan Terbaik di Akademi Kepolisian Turkiye, Erdogan Titip Salam untuk Jokowi

"Kita tidak boleh terus menjadi sandera pemerasan Rusia, di mana Rusia menciptakan masalah dan kemudian mengundang semua orang untuk menyelesaikannya," kata Kuleba.

"Jelas bahwa kami akan membela semua posisi prinsipil, terutama terkait tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia," tambahnya.

Syarat Putin

Berdiri di samping Erdogan, Putin menegaskan kembali posisi Rusia bahwa mereka dapat kembali ke kesepakatan, tetapi hanya jika Barat berhenti membatasi ekspor pertanian Rusia untuk menjangkau pasar global.

Sebuah memorandum terpisah yang disepakati dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan syarat-syarat untuk memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia.

"Kami akan siap untuk mempertimbangkan kemungkinan menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian dan saya telah mengatakan kepada Bapak Presiden (Turkiye) tentang hal ini lagi hari ini. Kami akan melakukan ini segera setelah semua perjanjian tentang pencabutan pembatasan ekspor produk pertanian Rusia diimplementasikan sepenuhnya," kata Putin.

Baca juga: Erdogan Akan Dukung Swedia Gabung NATO jika Turkiye Gabung Uni Eropa

Ia mengatakan, klaim Barat bahwa Rusia telah memicu krisis pangan dengan menangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian adalah tidak benar karena harga tidak naik setelah Rusia keluar dari kesepakatan tersebut.

"Tidak ada kekurangan makanan secara fisik," kata Putin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com