Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-531 Serangan Rusia ke Ukraina: Apartemen Pokrovsk Dirudal | Erdogan Tagih Janji Barat

Kompas.com - 09/08/2023, 14:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-531 pada Selasa (8/8/2023). ditandai dengan serangan rudal pasukan Moskwa ke apartemen di Kota Pokrovsk.

Sementara itu, Moskwa menuduh Ukraina menghasut warga lansia Rusia untuk membakar kantor perekrutan militer.

Berikut adalah rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Ukraina Puas dengan KTT Perdamaian di Arab Saudi

1. Ukraina dituduh hasut lansia Rusia bakar kantor perekrutan militer

Moskwa pada Selasa (8/8/2023) menuduh Ukraina menghasut sejumlah warga lanjut usia (lansia) di Rusia untuk membakar kantor perekrutan militer.

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 2022, banyak kantor rekrutmen militer di beberapa wilayah Rusia diserang.

Menurut Kejaksaan Agung Rusia, serangan itu berkaitan dengan keberhasilan angkatan bersenjata Moskwa di Ukraina.

Baca selengkapnya di sini.

2. Rudal Rusia hantam apartemen Kota Pokrovsk

Tim penyelamat Ukraina pada Selasa (8/8/2023) menyisir puing-puing apartemen yang hancur di Kota Pokrovsk, sehari setelah lokasi itu diserang Rusia dan menewaskan tujuh orang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim, target serangannya adalah pos komando angkatan bersenjata Ukraina.

Pokrovsk adalah kota berpopulasi sekitar 60.000 orang sebelum perang. Lokasinya 40 kilometer dari garis depan timur, tempat Rusia mengaku mencatatkan kemajuan perebutan wilayah dan menangkis serangan Ukraina.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Rusia Buka Kemungkinan Damai dengan Ukraina

3. Erdogan tagih janji Barat soal ekspor biji-bijian Ukraina

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (8/8/2023) mengatakan, pengadaan kembali perjanjian ekspor biji-bijian Ukraina bergantung pada negara-negara Barat yang harus menepati janjinya.

"Saya pikir solusi dapat ditemukan," tambah Erdogan dikutip dari kantor berita AFP, merujuk pada panggilan telepon baru-baru ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menolak memperpanjang kesepakatan tersebut.

Turkiye adalah pemain kunci dalam perjanjian untuk mengirim biji-bijian dari Ukraina melalui Laut Hitam secara aman ini, tetapi sekarang kesepakatannya kolaps.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com