Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituduh Intimidasi Staf Konsulat AS Terkait Upaya Spionase

Kompas.com - 29/08/2023, 11:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat menuduh Rusia berusaha mengintimidasi dan melecehkan staf konsulat AS.

Tuduhan ini dilempar setelah media pemerintah Rusia melaporkan bahwa seorang mantan pegawai konsulat AS dituduh mengumpulkan informasi mengenai perang di Ukraina dan isu-isu lain untuk Washington.

Dinas keamanan FSB awalnya menuduh Robert Shonov, seorang warga negara Rusia, menyampaikan informasi kepada staf kedutaan AS di Moskwa tentang bagaimana kampanye wajib militer Rusia memengaruhi ketidakpuasan politik menjelang pemilihan presiden 2024 di Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-551 Serangan Rusia ke Ukraina: Isu Korupsi Seragam Tempur di Ukraina | Belarus Diminta Usir Pejuang Wagner

Dilansir dari Guardian, berita ini muncul ketika Paul Whelan, mantan marinir AS yang dipenjara di Rusia atas tuduhan spionase yang menurut AS palsu, terlihat dalam video yang disiarkan saluran berita yang didukung Kremlin.

Pemerintahan Biden telah menetapkan Whelan dalam kategori penahanan yang salah, sebuah istilah hukum yang berarti bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan bahwa dia menjadi sasaran terutama karena dia adalah warga negara Amerika.

Terkait kasus Shonov, FSB berencana memeriksa pegawai Kedutaan Besar AS yang melakukan kontak dengan Shonov yang ditahan sejak Mei.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengulangi pernyataan AS bahwa tuduhan terhadap Shonov sepenuhnya tidak berdasar.

“Penargetan Rusia terhadap Shonov berdasarkan undang-undang kerja sama rahasia hanya menyoroti tindakan represif yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap warganya sendiri,” kata Miller.

Dia menambahkan bahwa Washington mengetahui FSB juga telah memanggil dua diplomat yang bekerja di kedutaan besar AS di Moskwa sehubungan dengan kasus tersebut.

“Kami memprotes upaya dinas keamanan Rusia, yang dilakukan oleh media yang dikontrol negara Rusia, untuk mengintimidasi dan melecehkan karyawan kami,” kata Miller.

Baca juga: Persidangan Trump soal Kasus Campur Tangan Pemilu AS Dijadwalkan 4 Maret 2024

Sebelumnya, Shonov bekerja di Konsulat Jenderal AS di kota Vladivostok, Rusia timur, selama lebih dari 25 tahun hingga Rusia pada tahun 2021 memerintahkan pemberhentian staf lokal misi AS.

Whelan sendiri mengenakan seragam penjara hitam dan topi yang serasi, dan muncul di berbagai bagian penjara bersama narapidana lain, menggunakan mesin jahit dan berada di kafetaria dalam rekaman tersebut.

“Hari ini adalah pertama kalinya saya melihat seperti apa dia sebenarnya sejak Juni 2020,” kata saudaranya David Whelan melalui email.

Dia mengatakan Russia Today muncul di penjara pada bulan Mei untuk memfilmkan Whelan dan ketika dia menolak untuk berpartisipasi, staf penjara membalasnya.

Baca juga: Warga AS Pro-Kendaraan Pribadi, tapi Udara Tetap Bersih, Kok Bisa?

Dalam video tersebut, Whelan memberi tahu penanya bahwa dia tidak akan menjawab pertanyaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com