Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persidangan Trump soal Kasus Campur Tangan Pemilu AS Dijadwalkan 4 Maret 2024

Kompas.com - 29/08/2023, 08:46 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Persidangan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump atas dakwaan bersekongkol untuk membatalkan hasil pemilu presiden AS 2020 diputuskan akan digelar Maret 2024.

Hakim Distrik AS Tanya Chutkan menetapkan persidangan penting tersebut bakal mulai dilaksanakan pada 4 Maret 2024, menolak usulan jaksa maupun pengacara Trump.

Mulanya, kejaksaan ingin persidangan dimulai pada 2 Januari, dengan pemilihan dewan juri pada bulan Desember, sementara tim pengacara Trump ingin persidangan dimulai pada April 2026.

Baca juga: Rp 108,5 Miliar Terkumpul oleh Tim Kampanye sejak Foto Mugshot Trump Dirilis

Putusan oleh Chutkan, yang disampaikan dalam sidang pemeriksaan saksi pada Senin (28/8/2023), menempatkan persidangan itu di tengah kampanye pilpres AS 2024 yang saat ini masih dipimpin oleh Trump.

Sidang itu akan digelar sehari menjelang Super Tuesday, yaitu hari ketika para pemilih di lebih dari selusin negara bagian akan memberikan suara mereka untuk menentukan calon presiden masing-masing partai.

Trump dikenai empat dakwaan pidana berat dalam kasus yang mencakup tuduhan persekongkolan untuk menipu Amerika Serikat dan persekongkolan untuk menghalang-halangi kegiatan resmi kenegaraan.

Dia mengajukan pembelaan tidak bersalah atas seluruh dakwaan.

Pengacara Trump berusaha menunda persidangan dengan alasan harus meninjau jutaan halaman dokumen dan konflik dengan kasus pidana lain yang masih berlangsung.

Pengacara Trump John Lauro menyebut tanggal persidangan yang diusulkan pemerintah sebagai penghinaan terhadap peradilan.

Baca juga: Merchandise Bergambar Mugshot Trump Jadi Fenomena Baru

Sebab, kata dia, tidak pernah ada dalam sejarah kasus sebesar ini disidangkan dalam empat bulan ke depan.

Namun, Chutkan mengingatkan bahwa kasus itu menyeret satu terdakwa dan empat dakwaan, sehingga tim pembela tidak butuh dua tahun untuk menyelidiki kasus tersebut dan mempersiapkan persidangan.

Mantan Presiden Trump dijerat tiga kasus pidana lain dengan dua di antaranya juga akan disidangkan pada tahun depan.

Pada 25 Maret, ia akan menghadapi persidangan di New York atas dakwaan yang bermula dari pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film porno menjelang pilpres AS 2016.

Pada 20 Mei, ia akan menghadapi dewan juri dalam persidangan di Florida dengan Trump didakwa menyimpan secara ilegal dokumen-dokumen rahasia negara setelah tidak lagi menjadi presiden dan menyembunyikan dokumen-dokumen tersebut dari para penyelidik.

Sementara kasus pidana terbaru Trump, yaitu dakwaan yang menuduhnya berusaha membatalkan hasil pilpres AS 2020 di negara bagian Georgia, belum menetapkan tanggal persidangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com