Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Masalah yang Terungkap Saat Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan

Kompas.com - 09/08/2023, 09:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan harus diakhiri lebih awal karena berbagai persoalan, mulai dari gelombang panas, topan yang akan datang, dan toilet tidak bersih.

Puluhan ribu peserta kemudian dievakuasi pada Selasa (8/8/2023), padahal rangkaian acara seharusnya berakhir Sabtu (12/8/2023).

Media Korea Selatan menyebutnya "aib nasional", sedangkan sejumlah orangtua peserta mengeluhkan kondisi yang buruk di lokasi. Pramuka dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris bahkan pulang lebih awal.

Baca juga: Topan Khanun Picu Evakuasi 36.000 Peserta Jambore Pramuka Dunia Hari Ini

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah deretan persoalan saat Jambore Pramuka Dunia 2023 berlangsung di Korea Selatan.

1. Dana acara dipakai untuk perjalanan bisnis

Lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan.Dok. Herzaky Mahendra Putra Lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan.
Korea Selatan menjadi tuan rumah Jambore Dunia empat tahunan di provinsi Jeolla Utara, kemudian mengalokasikan lebih dari 100 miliar won (Rp 1,15 triliun) untuk acara tersebut.

Namun, surat kabar JoongAng Ilbo melaporkan bahwa sebagian dana digunakan pegawai negeri untuk perjalanan bisnis yang tidak ada hubungannya dengan jambore bagi 43.000 pramuka tersebut.

Perjalanan ke Inggris dan Perancis pada 2019 misalnya, mencakup tur Istana Buckingham, melihat pertunjukan musikal, dan mencicipi wine di Montmartre.

Bumi perkemahan bisa memiliki infrastruktur berkualitas tinggi jika anggaran besar-besaran jambore dipakai dengan benar, kata pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Kim Gi-hyeon, di Facebook.

"Ini seperti penipuan besar-besaran terhadap publik dan bahkan mungkin mencapai tingkat penggelapan dana publik," lanjut Kim, seraya berjanji akan melakukan penyelidikan penuh.

2. Seberapa buruk kondisi di lokasi jambore?

Penyelenggara tidak dapat langsung disalahkan atas gelombang panas atau topan yang akan datang, tetapi kritik berpusat pada masalah yang dapat dicegah yaitu toilet tidak bersih.

Foto-foto toilet yang jorok, tidak dibangun sempurna, dan meluap beredar luas di media sosial.

"Ini terlihat seperti toilet 20 tahun lalu dan akan dikenang sebagai citra Korea Selatan," keluh seorang netizen di YouTube.

Kepala kontingen dari Inggris--kelompok terbesar dengan lebih dari 4.000 peserta--mengatakan, buruknya sanitasi adalah faktor utama keputusan pulang lebih awal.

Pemerintah Korea Selatan mengakui masalah tersebut dan menjanjikan tambahan ratusan staf kebersihan, tetapi menurut para kritikus itu sudah terlambat.

Baca juga: 36.000 Peserta Jambore Pramuka Dunia Mulai Dievakuasi, Korea Selatan Siapkan 1.000 Bus

3. Persiapan jambore

Cuaca panas dan gersang di lokasi Jambore Pramuka Dunia 2023.Dok. Herzaky Mahendra Putra Cuaca panas dan gersang di lokasi Jambore Pramuka Dunia 2023.
Jambore Pramuka Dunia diadakan di Saemangeum, dataran pasang surut yang baru selesai direklamasi pada 2006.

Halaman:

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com