Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Armenia: Sangat Mungkin Ada Perang Baru Lawan Azerbaijan

Kompas.com - 22/07/2023, 13:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Jumat (21/7/2023) memperingatkan risiko perang baru dengan Azerbaijan.

Ia menuduh Azerbaijan melakukan genosida di wilayah Nagorno-Karabakh yang berpenduduk Armenia.

Azerbaijan dan Armenia berperang dua kali di daerah kantong pegunungan itu, dan penandatanganan perjanjian damai masih jauh dari harapan.

Baca juga: Penyebab Kenapa Armenia dan Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Adapun pembicaraan yang ditengahi Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

"Selama perjanjian damai belum ditandatangani dan perjanjian semacam itu belum diratifikasi oleh parlemen kedua negara, tentu saja perang (baru dengan Azerbaijan) sangat mungkin terjadi," kata Pashinyan kepada AFP.

Ketegangan meningkat pada awal Juli 2023 ketika Azerbaijan menutup sementara koridor Lachin, satu-satunya jalan yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan Armenia.

Penutupan tersebut memicu kekhawatiran krisis kemanusiaan di wilayah itu yang mengalami kekurangan pangan, obat-obatan, dan energi.

"Kami tidak berbicara tentang persiapan genosida, tetapi proses genosida yang sedang berlangsung," lanjut Pashinyan dalam wawancara dengan AFP, merujuk pada krisis Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Kisah Perang Armenia-Azerbaijan 1990-an dan Awal Sengketa Nagorno-Karabakh

Berkembangnya keterlibatan diplomatik oleh Uni Eropa dan AS di Kaukasus tidak disukai Rusia selaku penguasa tradisional di kawasan itu.

Pembicaraan damai terbaru pada 15 Juli di Brussels gagal menghasilkan terobosan. Menurut Pashinyan, Barat dan Rusia perlu meningkatkan tekanan pada Azerbaijan untuk mencabut blokade Nagorno-Karabakh.

“Jika menurut logika sebagian kalangan di Barat, Rusia tidak memenuhi semua harapan kita karena tidak memenuhi kewajibannya, demikian pula Rusia berpikir (hal yang sama) tentang Barat,” katanya.

Nagorno-Karabakh menjadi pusat perselisihan selama puluhan tahun antara Armenia dan Azerbaijan, yang sudah berperang dua kali atas wilayah pegunungan tersebut pada 1990-an dan 2020.

Pada musim gugur 2020, gencatan senjata yang ditengahi Rusia membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade.

Rusia kemudian mengerahkan penjaga perdamaian ke Koridor Lachin untuk memastikan akses bebas hambatan antara Armenia dan Karabakh.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com