Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel AS: Tidak Ada Bukti Covid-19 Dibuat di Lab Wuhan China

Kompas.com - 24/06/2023, 15:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WUHAN, KOMPAS.com - Intelijen Amerika Serikat (AS) pada Jumat (23/6/2023) mengatakan, tidak ada bukti virus Covid-19 dibuat di laboratorium Wuhan milik Pemerintah China.

Dalam laporan yang tidak dirahasiakan, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) menyebutkan, mereka tidak memiliki informasi yang mendukung klaim baru-baru ini bahwa tiga ilmuwan di lab Wuhan adalah yang kali pertama terinfeksi Covid-19 dan mungkin menciptakan virus itu sendiri.

Berdasarkan data dari berbagai lembaga intelijen AS atau IC, beberapa ilmuwan di lab Wuhan memang melakukan rekayasa genetik terhadap virus corona yang mirip dengan Covid-19.

Baca juga: Menengok Kondisi Terkini Pasar Huanan di Wuhan yang Jadi Asal Penyebaran Covid-19...

Akan tetapi, AS tidak memiliki informasi yang menunjukkan mereka melakukan pekerjaan seperti itu pada virus Covid-19 tertentu, dikenal sebagai SARS-CoV-2.

Laporan untuk Kongres ini keluar tiga bulan setelah parlemen menuntut penjelasan lebih lengkap dari intel AS tentang asal-usul pandemi yang merebak pada akhir 2019.

Beberapa anggota parlemen menuduh, virus itu diciptakan dari rekayasa genetik di Wuhan dan Beijing menutupi bukti bahwa itu penyakit buatan manusia.

Kesimpulan yang sama diumumkan pada Maret 2023. ODNI menuturkan, hampir semua lembaga konstituennya termasuk NSA, CIA, dan FBI menilai bahwa Covid-19 tidak direkayasa secara genetik dan sebagian besar juga percaya tidak diciptakan di laboratorium.

Namun, seperti pada Maret juga, ODNI tidak menampik kemungkinan Covid-19 sedang diperiksa di lab Wuhan saat itu dan mungkin bocor karena kecerobohan.

ODNI menyampaikan, pendapat para intel masih terbagi apakah pandemi muncul dari kejadian alami--menular dari hewan seperti kelelawar--atau dari kebocoran laboratorium.

Baca juga:

Laporan menjelaskan, lab Wuhan melakukan penelitian patogen dan pengembangan vaksin bersama Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.

Namun, virus corona yang digunakan dalam penelitian tersebut kerabatnya terlalu jauh untuk menyebabkan terciptanya SARS-CoV-2.

ODNI pun dengan tegas menolak tuduhan bahwa Covid-19 dikembangkan oleh PLA sebagai senjata biologis.

Laporan ODNI turut menanggapi dugaan tiga ilmuwan di lab Wuhan yang menangani virus corona terjangkit Covid-19 sebelum wabah.

Dikatakan bahwa intel AS menemukan beberapa peneliti Wuhan sakit ringan pada musim gugur 2019, dengan beberapa gejala konsisten seperti Covid-19, tetapi gejala lain tidak.

Intel AS mengaku tidak tahu apakah mereka yang sakit menangani virus hidup dalam pekerjaannya.

"IC terus menilai informasi ini tidak mendukung atau menyangkal salah satu hipotesis tentang asal mula pandemi, karena gejala para peneliti dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Ilmuwan China Klaim Kasus Covid-19 Pertama Muncul di AS Bukan Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com