Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan Dollar AS, Argentina Bayar Impor dari China dengan Yuan

Kompas.com - 27/04/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BUENOS AIRES, KOMPAS.comArgentina akan mulai membayar impor dari China dengan yuan, bukan dollar AS.

Langkah tersebut diambil Argentina dengan tujuan meringankan cadangan dollar AS yang semakin menipis, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (26/4/2023).

Pada April ini, Argentina akan membayar barang impor dari China senilai 1 miliar dollar AS dalam bentuk yuan.

Baca juga: Rusia Izinkan China Bayar Gas Pakai Yuan dan Rubel, Singkirkan Dollar

Setelah itu, Argentina akan membayar barang impor bulanan dari China senilai 790 juta dollar AS dalam yuan.

Setelah bertemu dengan Duta Besar China untuk Argentina Zou Xiaoli, Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa mengatakan bahwa keputusan itu diambil untuk mengurangi keluarnya cadangan dollar AS dari dalam negeri.

Saat ini, Argentina tengah kesusahan menjaga cadangan dollar AS di tengah merosotnya ekspor pertanian yang disebabkan oleh kekeringan parah.

Kondisi tersebut diperparah oleh ketidakpastian politik menjelang pemilu tahun ini.

Baca juga: Presiden Brasil Dukung BRICS Punya Mata Uang Sendiri, Ambisi Runtuhkan Dominasi Dollar AS

Pada November 2022, Argentina telah memperluas perjanjian pertukaran mata uang dengan China senilai 5 miliar dollar AS.

Langkah itu merupakan upaya untuk memperkuat cadangan devisa Argentina.

Sebelumnya, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyampaikan dukungannya terhadap wacana mata uang baru dari BRICS, organisasi dagang yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Lula pada 13 April saat berkunjung ke New Development Bank yang berada di Shanghai, China.

Baca juga: Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru, Ingin Lepas dari Dollar AS

Untuk diketahui, New Development Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang dibentuk oleh negara-negara BRICS di mana mantan Presiden Brasil Dilma Rousseff ditunjuk sebagai CEO-nya.

“Mengapa lembaga seperti bank BRICS tidak dapat memiliki mata uang untuk membiayai hubungan perdagangan antara Brasil dan China, antara Brasil dan semua negara BRICS lainnya?” kata Lula.

“Siapa yang memutuskan bahwa dollar AS adalah mata uang (perdagangan) setelah berakhirnya paritas emas?” sambung Lula, sebagaimana dilansir Bloomberg.

Sejauh ini, China tengah meningkatkan upaya dalam penggunaan yuan sebagai alat tukar dalam perdagangan luar negeri.

Bulan lalu, Brasil dan China sepakat mempermudah penyelesaian operasi perdagangan luar negeri mereka dalam yuan atau reais.

Baca juga: Yuan atau Renminbi, Mana Sebenarnya Mata Uang China?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com