JEDDAH, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Arab Saudi mengatakan bahwa mereka menerapkan rencana darurat untuk menghadapi hujan di kota suci Makkah.
Ini dilakukan di tengah persiapan awal untuk memastikan keselamatan dan keamanan jemaah yang mengunjungi Masjidil Haram selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, yang diwakili oleh Badan Perlindungan Lingkungan dan Prestasi, bekerja sama dengan lembaga pemerintah lainnya yang bekerja di Masjidil Haram, merekrut lebih dari 200 pengawas dan pemerhati.
Baca juga: Cuaca Buruk di Mekkah Diprediksi Berlanjut, Masjidil Haram Siap Siaga
Mereka juga mempekerjakan lebih dari 500 orang petugas perlengkapan untuk menghadapi hujan yang melanda Masjidil Haram pada Senin (10/4/2023) lalu.
Presiden Umum Urusan Dua Masjid Suci, Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, mengarahkan Badan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Darurat dan Risiko untuk menyiapkan dan mengaktifkan rencana lapangan untuk menghadapi hujan.
Dilansir dari Arab News, ini sebagai persiapan menghadapi situasi hujan yang telah diramalkan oleh Pusat Meteorologi Nasional.
Badan tersebut memperingatkan badai petir disertai angin dan debu aktif, dengan hujan es yang dapat menyebabkan hujan lebat di beberapa bagian Kerajaan, termasuk Al-Baha, Makkah, Madinah, Tabuk, Al-Jawf, wilayah Perbatasan Utara, Hail, Najran, Jazan, Asir, Al-Qassim, Riyadh dan bagian selatan Provinsi Timur.
Mereka juga memperingatkan perlunya kehati-hatian, terutama karena tingginya jumlah peziarah dan jemaah yang mengunjungi ibu kota suci selama Ramadan, yang jumlahnya telah melebihi 950.000 sejak awal bulan.
Al-Sudais menekankan pentingnya mengerahkan upaya maksimal, memanfaatkan semua kemampuan dan mematuhi kewaspadaan dan kesiapan untuk memastikan keselamatan jamaah, kerja sama yang efisien dengan semua otoritas terkait, dan mengintensifkan upaya lembaga kepresidenan yang beroperasi di Masjidil Haram.
Baca juga: Pilot Penuhi Impian Ibunya, Membawanya ke Tanah Suci Mekkah dengan Pesawatnya
Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan lanjutan untuk situasi debu yang terus berlanjut di sejumlah kegubernuran di wilayah Makkah, disertai angin permukaan yang aktif, jarak pandang hampir nol, dan gelombang tinggi di wilayah pesisir.
Mereka mengatakan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak termasuk ibu kota suci, Jeddah, Jamoum, dan Bahra, selain daerah terbuka dan jalan raya, menambahkan bahwa itu akan dimulai dari pukul 09.00 pada hari Selasa dan berlanjut hingga pukul 15.00.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.