Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 60-an Tahun Ditangkap Setelah Temuan Uranium di Bandara Heathrow London

Kompas.com - 16/01/2023, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com – Seorang pria berusia 60-an tahun ditangkap setelah pihak berwenang menemukan uranium di dalam paket kargo di Bandara Heathrow, London, Inggris.

Pria tersebut ditangkap berdasarkan undang-undang terorisme, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (15/1/2023).

Polisi mengatakan, pria itu ditangkap di Cheshire pada Sabtu (14/1/2023) dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Baca juga: Polisi Inggris Sita Paket Berisi Uranium di Bandara Heathrow London

Para petugas Pasukan Perbatasan awalnya menemukan uranium dalam jumlah kecil bersamaan pengiriman besi tua setelah pemeriksaan rutin di Bandara Heathrow pada 29 Desember 2022.

Komandan Kontra-terorisme Kepolisian Metropolitan Richard Smith mengatakan, insiden tersebut kemungkinan tidak menimbulkan ancaman langsung kepada masyarakat.

“Saya ingin memperjelas bahwa meskipun melakukan penangkapan ini, dan berdasarkan apa yang kami ketahui saat ini, insiden ini tampaknya tidak terkait dengan ancaman langsung terhadap masyarakat,” kata Smith.

Baca juga: Iran Mulai Pasang Alat Pengayaan Uranium Canggih di Fasilitas Nuklir dan Matikan Kamera Pengawas PBB

“Namun, para detektif melanjutkan penyelidikan mereka untuk memastikan kasus ini,” sambung Smith.

Pasukan Perbatasan menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pria itu telah dibebaskan dengan jaminan sampai April.

Petugas mengatakan, mereka tidak menemukan bahan berbahaya lainnya di Cheshire, tempat pria itu ditangkap.

Baca juga: Industri Energi Nuklir AS Lobi Gedung Putih Tak Embargo Uranium Rusia

Akan tetapi, pelanggaran yang dituduhkan kepada pria tersebut berkaitan dengan pembuatan atau kepemilikan bahan radioaktif.

Uranium itu tiba di bandara melalui pesawat yang bertolak dari Oman setelah sebelumnya terbang dari Pakistan, kata beberapa sumber kepada Sky News.

Uranium dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), penelitian ilmiah, atau bisa dijadikan bahan utama dalam senjata nuklir.

Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan Bikin Harga Minyak Melonjak, Sementara Uranium Tak Begitu Terpengaruh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com