Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Energi Nuklir AS Lobi Gedung Putih Tak Embargo Uranium Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Industri energi nuklir AS melobi Gedung Putih untuk mengizinkan impor uranium dari Rusia berlanjut meskipun konflik meningkat di Ukraina.

Mereka berpendapat, pasokan uranium yang masih murah dari Rusia dipandang sebagai kunci untuk menjaga tarif listrik di AS tetap rendah.

Informasi itu disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Baca juga: 70 Pria Jepang Siap Terjun ke Ukraina Lawan Invasi Rusia

AS masih sangat bergantung kepada pasokan uranium dari Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (2/3/2022).

Sekitar setengah pasokan uranium "Negeri Paman Sam" disuplai oleh ketiga negara tersebut. Listrik dari PLTN menyumbang sekitar 20 persen dari suplai listrik AS.

Dalam sepekan terakhir, AS dan sekutunya telah memberlakukan serangkain sanksi keras kepada Rusia ketika Moskwa melancarkan invasinya ke Ukraina.

Kelompok perusahaan PLTN di AS, Nucelar Energy Institute (NEI), kabarnya telah melobi Gedung Putih untuk tidak mengembargo uranium dari Rusia.

Baca juga: AS Tutup Wilayah Udaranya untuk Semua Penerbangan Rusia

Lobi NEI bertujuan untuk memastikan bahwa uranium tidak termasuk dalam sanksi terkait energi di masa depan, terutama karena seruan untuk memberikan sanksi penjualan minyak mentah Rusia semakin intensif.

"Industri (tenaga nuklir AS) kecanduan uranium Rusia yang murah," kata salah satu sumber, yang menolak disebutkan namanya kepada Reuters.

Duke Energy dan Exelon, dua perusahaan pembangkit listrik terbesar di AS, tidak dapat segera dihubungi Reuters untuk dimintai komentar.

NEI yang berbasis di Washington mengatakan, mereka mendukung keragaman pasokan uranium, termasuk pengembangan fasilitas AS untuk memproduksi dan memproses bahan bakar.

Di sisi lain, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang berupaya untuk menjaga agar biaya energi di AS tetap rendah.

Baca juga: Para Ibu di Rusia Ketakutan Dengar Kata “Kargo 200”, Apa Sebabnya?

"Kami mendengarkan semua pertanyaan dari industri dan akan terus melakukannya saat kami mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia," kata seorang pejabat Gedung Putih ketika ditanya tentang lobi uranium tersebut.

Saat ini, tidak ada produksi atau pemrosesan uranium di AS. Sedangkan Texas dan Wyoming memiliki cadangan uranium yang besar.

Beberapa perusahaan mengatakan mereka ingin melakukan produksi dalam negeri jika mereka dapat menandatangani kontrak pasokan jangka panjang dengan produsen tenaga nuklir

Produksi uranium Rusia dikendalikan oleh Rosatom, sebuah perusahaan milik negara yang dibentuk oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2007.

Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang memberikan sumber pendapatan penting bagi Rusia.

Baca juga: Pasukan Lintas Udara Rusia Mendarat di Kharkiv, Bentrokan Pecah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com