Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Klaim Tewaskan 600 Tentara Ukraina, tapi Tak Ada Tanda Serangan

Kompas.com - 09/01/2023, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KRAMATORSK, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pihaknya menewaskan lebih dari 600 prajurit Ukraina dalam serangan rudal di beberapa gedung di Ukraina timur yang menampung pasukan Ukraina.

Kementerian tersebut menuturkan, gempuran di Kota Kramatorsk adalah serangan balas dendam atas serangan mematikan Ukraina awal tahun ini di Donetsk.

Namun, wartawan Reuters melaporkan bahwa serangan rudal Rusia meleset dari sasarannya dan tidak ada tanda-tanda korban.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-319 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Klaim Tewaskan 600 Pasukan Kyiv, 2 Pembangkit Listrik Rusak

Tim dari Reuters mengunjungi dua asrama perguruan tinggi yang dikatakan Moskwa menampung pasukan Ukraina untuk sementara waktu.

Namun, tim Reuters melaporkan tidak ada asrama di timur Kota Kramatorsk yang terkena serangan atau mengalami rusak parah.

Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa ada pasukan yang pernah tinggal di sana dan tidak ada tanda-tanda mayat atau jejak darah.

Juru bicara militer Ukraina untuk wilayah timur, Serhiy Cherevatyi, menanggapi klaim serangan dari Rusia tersebut.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Cabut Kewarganegaraan 15 Pastor, Sebut Zelensky Penganut Setanisme

Cherevatyi menuturkan, klaim Moskwa soal serangan yang menimbulkan banyak korban tersebut hanyalah upaya Kementerian Pertahanan Rusia untuk menunjukkan bahwa pihaknya sudah menanggapi serangan Ukraina baru-baru ini terhadap tentara Rusia.

“Ini adalah operasi informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia,” kata Cherevatyi kepada Suspilne News.

Pihak berwenang di Kyiv tidak segera berkomentar. Wali Kota Kramatorsk sebelumnya menginformasikan tidak ada korban jiwa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-318 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Puji Gereja Kristen Ortodoks, AS Kirim Bantuan Lagi ke Ukraina

Serangan balas dendam

Sebelumnya, Ukraina melancarkan serangan roket yang menghantam barak Rusia di Makiivka, menewaskan 89 prajurit Rusia, pada malam tahun baru.

Rusia menyebutkan, serangan terbaru di Kramatorsk merupakan serangan balas dendam, sebagaimana dilansir Reuters.

Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan, pihaknya menggunaan informasi intelijen yang dapat diandalkan untuk menargetkan pasukan Ukraina.

Lebih dari 700 tentara Ukraina ditempatkan di satu asrama dan lebih dari 600 di asrama lain, katanya.

“Akibat serangan rudal besar-besaran di titik penempatan sementara unit tentara Ukraina ini, lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Kemenhan Inggris: Milisi Luhansk dan Donetsk di Ukraina Dimasukkan ke Angkatan Bersenjata Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com